in

Mengetahui Penyebab Adanya Hari Tanpa Bayangan di Indonesia 2022

Ilustrasi hari tanpa bayangan

Fenomena hari tanpa bayangan kembali akan terjadi di Indonesia di tahun 2022. Fenomena ini terjadi di beberapa wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua pada pertengahan Februari hingga awal April 2022.

Hari tanpa bayangan matahari ini terjadi saat matahari berada pada posisi 90 derajat saat melintasi beberapa wilayah di bumi. Pada posisi tersebut, tidak ada bayangan yang terbentuk dari benda tegak tak berongga saat tengah hari.

Dilansir dari laman lapan.go.id, hari tanpa bayangan atau dalam istilah astronomi disebut kulminasi, terjadi karena perspektif cahaya akibat Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan berada pada bujur yang sama.

Di sisi lain, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan, fenomena ini bisa terjadi karena nilai deklinasi matahari bervariasi antara -11 hingga +6 derajat. Tepatnya yang terjadi pada pekan keempat bulan Februari hingga pekan pertama bulan April.

Deklinasi matahari sendiri merupakan sudut apit antara lintasan semu harian matahari dengan proyeksi ekuator bumi pada bola langit (ekuator langit). Karena nilai deklinasi matahari sama dengan lintang geografis wilayah Indonesia (yaitu 6 derajat LU hingga 11 derajat LS) maka matahari akan berada tepat di atas kepala saat tengah hari.

Pada saat itulah bayangan tidak terbentuk oleh benda tegak tidak berongga pada tengah hari. Hal ini kemudian disebut sebagai fenomena hari tanpa bayangan.

Hari tanpa bayangan bisa terjadi dua kali setahun untuk kota-kota tertentu yang berada di garis balik utara (Tropic of Cancer; 23,4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4 derajat Lintang Selatan).

Sedangkan untuk kota-kota yang berada tepat di garis balik utara dan garis balik selatan akan mengalami fenomena hanya sekali setahun, yaitu ketika Solstis Juni (21/22 Juni) maupun Solstis Desember (21/22 Desember).