Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Zulfikri Anas menyebut penerapan kurikulum merdeka diberikan kepada masing-masing sekolah.
“Memulai kurikulum merdeka harus dimulai dari diri sendiri dalam arti kesiapan tiap sekolah. Tumbuhkan dari dalam diri kita masing-masing harus memahami apa itu hakikat pendidikan,” kata Zulfikri dalam Acara Wujudkan Pelajar Pancasila Melalui Kurikulum Merdeka via YouTube, Kamis (17/2/2022).
“Jadi munculkan pertanyaan-pertanyaan reflektif, nanti akan terjawab kapan harus memulai kurikulum merdeka ini. Nantinya sekolah akan menemukan cara khas mereka. Apapun kondisinya kita dorong itu,” tambah Zulfikri.
Adapun SD Negeri 005 Sekupang, Batam telah menerapkan kurikulum merdeka dalam proses pembelajaran.
“Penerapan kurikulum merdeka di sekolah ini baru dilaksanakan tahun pelajaran 2021/2022. Penerapan ini baru dilaksanakan untuk kelas 4. Penerapannya dibagi per fase. Fase A kelas 1 dan 2, B kelas 3 dan 4, serta C 5 dan 6,” terang Steafania Anggia Putri guru SD Negeri 005 Sekupang.
Anggia menjelaskan di sekolah tempat ia mengajar melakukan pembelajaran proyek dengan tema tertentu. Temanya yaitu pengelolaan sampah dan permainan tradisional.
“Gaya hidup berkelanjutan fokus pada pengelolaan sampah. Implementasi dilaksanakan di rumah yang melibatkan orang tua. Ada juga tema kearifan lokal dengan memilih permainan tradisional. Kita lihat fokusnya, gotong royong, dan nalar kritisnya. Selanjutnya juga ada pengenalan lagu daerah,” kata Anggia.
Menurut Anggia penerapan kurikulum merdeka melibatkan orang tua dalam proses belajar mengajar. Murid sebagai sumber belajar. Jadi kolaborasi antara orang dan murid ditonjolkan.
Sementara itu, penerapan kurikulum merdeka di SMP Negeri 2 Temanggung, lebih pada pembelajaran karakter.
“Kami juga menghargai setiap capaian peserta didik, setiap murid kita bimbing. Ada pendampingan khusus agar bisa sampai ke fase yang lebih tinggi,” ujar Joko Prasetyo Guru SMP Negeri 2 Temanggung.
“Anak-anak sudah mulai terbuka dengan potensi mereka. Kami menggelar pentas kearifan lokal. Kami menggunakan sistem blok, jadi mereka dibebaskan untuk bereksploarasi, berdiskusi, dan lain sebagainya,” tambah Joko.
Penilaian dan Tantangan Kurikulum Merdeka
Di SD Negeri 005 Sekupang, Batam penilaian kurikulum merdeka dilakukan dengan asesmen. Ada berbagai asesmen yang dilakukan.
“Asesmen yang coba saya lakukan dengan memulai asesmen diagnosis untuk memetakan kemampuan siswa. Guru melakukan diagnosis ini secara berkala,” kata Anggi.
Anggi mengatakan hasil asesmen berguna untuk adaptasi materi. Ia berpendapat dalam pelaksanaannya murid-murid di sekolahnya tidak terpaksa belajar.
Di lain sisi, Joko bercerita tantangan dalam penerapan kurikulum merdeka ini adalah kemampuan beradaptasi dengan teknologi.
“Tantangannya bagaimana guru bisa beradaptasi dengan teknologi dan masuk ke dunia anak. Tidak semua guru bisa masuk ke dunia anak,” jelas Joko.
Joko mengatakan sekolahnya akan terus belajar agar terjadi kolaborasi yang apik antara guru dan murid dalam penerapan kurikulum merdeka.