Eksperimen tokamak Joint European Torus (JET) yang bertempat di Inggris membuat rekor baru untuk daya yang dihasilkan oleh semburan plasma panas. Reaktor tokamak melingkar berbentuk seperti donat ini mencapai energi 59 megajoule.
Ini adalah tingkat tertinggi baru untuk reaktor yang membutuhkan energi sangat besar untuk mencapai kecepatan operasional. Untuk diketahui, tokamak adalah sebuah mesin yang memproduksi medan magnet berbentuk torus untuk mengurung plasma.
Alat ini merupakan salah satu bentuk dari alat pengurung plasma, dan merupakan alat yang paling banyak diteliti untuk memproduksi tenaga fusi termonuklir terkendali. Karena cara kerjanya yang meniru Matahari, tokamak dan reaktor fusi sering disebut sebagai Matahari buatan.
Sementara itu, JET adalah bagian dari Culham Center for Fusion Energy di luar Oxford, Inggris. Pusat ini adalah laboratorium nasional untuk penelitian fusi nuklir di Inggris, yang sebelumnya dikenal sebagai UKAEA (U.K. Atomic Energy Authority) Culham.
Selama sekitar sepuluh tahun, proyek awal tokamak JET beroperasi dengan tujuan yang sama dengan proyek reaktor fusi yang sedang dikembangkan sejumlah negara saat ini, yaitu untuk menghasilkan energi yang cukup agar produktif melawan biaya energi reaktor fusi yang sangat besar untuk operasionalnya.
Seperti dikutip dari Popular Mechanics, selama beberapa dekade, reaktor ini terus dikembangkan, yang berarti telah disesuaikan dan disempurnakan dari waktu ke waktu untuk terus berusaha mencapai tujuannya.
Kemudian, pada tahun 2009, reaktor ini ditutup sepenuhnya untuk perbaikan lebih lanjut. Karenanya, pencapaian JET hari ini membuat para ilmuwan hampir tidak dapat mengenalinya jika membandingkannya dengan yang dibuat oleh para peneliti di tahun 1980-an.
JET adalah tokamak yang pada dasarnya adalah terowongan berbentuk donat atau bola di mana isotop hidrogen dikandung oleh medan magnet yang kuat dan kemudian dipanaskan hingga jauh lebih panas daripada Matahari. Pada suhu tinggi inilah inti atom saling menghancurkan.
Selanjutnya, reaksi ini menghasilkan energi yang sangat besar relatif terhadap jumlah bahan bakar yang dibutuhkan.
Seiring waktu, JET telah belajar banyak dari International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER), sebuah proyek Matahari buatan lainnya yang pengembangannya dilakukan secara global, bersama-sama dengan ilmuwan dari berbagai negara.
Hasil dari eksperimen ITER membantu JET untuk lebih menyesuaikan tujuannya, terbukti sangat membantu saat memperbaiki JET antara tahun 2009 hingga 2011.
Sekarang, keduanya bekerja sama untuk merancang eksperimen di JET yang akan membantu peneliti di ITER membuat keputusan yang lebih baik.
Salah satu cara JET menjadi tokamak terdepan secara global saat ini adalah dengan menggunakan bahan bakar yang terbuat dari deuterium dan tritium, nama untuk dua isotop hidrogen. Protium adalah bentuk paling umum dari hidrogen, hanya terdiri dari satu proton.
Deuterium stabil memiliki proton serta neutron, sedangkan tritium radioaktif memiliki satu proton dan dua neutron.
Sumber bahan bakar ini jauh lebih baik daripada protium, tetapi jika neutron ekstra disemprotkan akan menyebabkan masalah. Untuk mengatasi ini, JET kini memiliki pelindung tungsten dan berilium khusus yang juga akan menjadi bagian dari ITER.
Semua latar belakang ini membawa kita ke rekor baru yang menarik. Pada bulan Desember, JET menciptakan energi 59 megajoule yang menakjubkan dan mempertahankannya selama lima detik penuh. Ini adalah jumlah waktu terlama yang memungkinkan sebelum reaktor menjadi terlalu panas.