Lemak perut tampaknya lemak yang paling susah dibasmi dibanding lemak di area tubuh lain. Tak hanya urusan penampilan, perut buncit ternyata menyimpan ‘bom waktu.’
Dilansir dari Mayo Clinic, lemak perut terdapat di bawah kulit, juga mengelilingi organ yang disebut lemak visceral. Lemak visceral berkaitan dengan penyakit jantung, masalah pernapasan dan menaikkan peluang kematian dini.
Akan tetapi, ‘pekerjaan rumah’ Anda tidak hanya memperbaiki kebiasaan olahraga, konsumsi makanan sehat dan kecukupan istirahat, tetapi juga menghilangkan kebiasaan makan yang tanpa disadari bikin perut makin buncit. Berikut lima tips jitu mengatasi perut buncit:
- Berhenti ngemil keripik
Siapa yang tahan akan godaan renyah dan gurih keripik? Keripik pun mudah ditemukan di pasaran dengan beragam rasa. Hanya sebungkus mungkin tidak membuat Anda merasa bersalah, tetapi lihat saja, perut bisa makin buncit karenanya.
Melansir dari Eat This, Not That!, sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, partisipan mengalami kenaikan berat badan signifikan selama periode empat tahun konsumsi keripik kentang dalam jumlah banyak.
- Tidak konsumsi pangan tinggi gula tambahan
Stres memainkan peran dalam peningkatan lemak perut. Michelle Shapiro, ahli diet, menjelaskan saat kadar kortisol meningkat, orang cenderung menginginkan gula karena tubuh berada dalam keadaan darurat sehingga perlu pasokan energi instan.
“Kita stres, melepas kortisol, menambah bobot di perut dan menginginkan lebih banyak gula, makan lebih banyak gula dan menaikkan berat badan,” kata Shapiro seperti dikutip dari Insider.
- Mengurangi konsumsi pangan kemasan
Demi alasan kepraktisan, orang memilih mengonsumsi pangan kemasan atau pangan ultra proses. Ahli diet Rachel Fine menyebut asupan tinggi pangan olahan, terutama yang tinggi fruktosa misal sirup jagung, dapat mengakibatkan kenaikan berat badan. Ini akan sangat terlihat di area perut.
Di samping kandungan fruktosa, lemak trans juga memicu peradangan sehingga mendorong resistensi insulin dan akumulasi lemak perut.
- Tidak makan terlalu cepat
Kebiasaan makan yang buruk tidak melulu berpusat pada apa yang Anda makan, tetapi pada cara Anda makan. Kecepatan makan ternyata turut mempengaruhi risiko kenaikan berat badan.
Sebuah riset yang diterbitkan di Journal of American Dietetic Association menemukan, mereka yang makan lebih lambat merasa lebih kenyang daripada mereka yang makan lebih cepat. Saat Anda makan lebih lambat, ternyata ini berpotensi membuat Anda makan lebih sedikit.
- Kurangi asupan protein
Selama ini pikiran tentang pola makan sehat adalah memperbanyak sayuran dan buah. Sebenarnya ini soal keseimbangan sehingga Anda perlu memperhatikan kecukupan nutrisi lain termasuk protein. Kekurangan protein bisa memicu perut makin buncit.
“Ketika Anda meningkatkan asupan protein, Anda dapat menyeimbangkan guladarahsambil mengurangi kadar insulin untuk meningkatkan tingkat metabolisme yang jauh lebih cepat,” jelas Vince Sant, pelatih utama di V Shred.
Dia menambahkan protein juga membantu mengontrol hormon yang meningkatkan nafsu makan sehingga membantu Anda menurunkan berat badan secara alami.