Gambar erupsi besar Matahari yang menghasilkan fenomena seperti lidah api dilaporkan berhasil ditangkap kamera pesawat ruang angkasa Solar Orbiter dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA).
Hasil seperti pada foto seperti itu belum pernah terlihat sebelumnya. ESA menyebut ini adalah solar prominence atau tonjolan surya terbesar yang pernah diamati dalam satu gambar bersamaan dengan bentuk cakram Matahari yang tampak penuh.
Tonjolan surya adalah struktur besar dari garis-garis medan magnet yang menjaga plasma Matahari tetap padat di atas permukaan. Tonjolan ini kadang-kadang berbentuk melengkung.
Tonjolan surya sering dikaitkan dengan lontaran massa korona (CME), yang jika diarahkan ke Bumi, dapat merusak teknologi dan kehidupan sehari-hari kita.
Erupsi Matahari ini terjadi pada Selasa (15/2) dan meluas jutaan kilometer ke luar angkasa. Gambar diambil oleh Full Sun Imager (FSI) dari Extreme Ultraviolet Imager di atas Solar Orbiter.
Full Sun Imager dirancang untuk menangkap cakram Matahari penuh bahkan ketika Matahari berada pada jarak yang dekat.
“Saat ini, masih ada banyak ‘viewing margin’ di sekitar cakram, memungkinkan detail menakjubkan ditangkap FSI hingga jarak sekitar 3,5 juta kilometer, setara lima kali radius Matahari,” kata ESA dalam sebuah pernyataan pada Jumat (18/2/2022).
“Pada penerbangan terdekat pada 26 Maret, yang akan membuat pesawat ruang angkasa melintas dalam jarak sekitar 0,3 kali jarak Matahari-Bumi, Matahari akan mengisi bagian yang jauh lebih besar dari bidang pandang teleskop,” tambahnya, seperti dikutip dari CNN.
Teleskop ruang angkasa lain seperti satelit ESA/NASA SOHO sering melihat aktivitas Matahari seperti ini, tetapi terkadang posisinya terlalu dekat ke Matahari, atau terlalu jauh melalui okultisme, sehingga menghalangi kilau dari piringan Matahari yang memungkinkan gambaran korona Matahari tampak mendetail.
Dengan demikian, tonjolan surya yang diamati Solar Orbiter adalah peristiwa terbesar dari jenisnya yang pernah ditangkap dalam satu bidang pandang bersama dengan cakram Matahari.
Hal ini membuka kemungkinan baru melihat bagaimana peristiwa seperti ini terhubung ke cakram matahari untuk pertama kalinya, seperti dikutip dari ESA.
Kemudian untuk meningkatkan hasil pengamatan, tangkapan gambar yang dihasilkan SOHO juga dapat digunakan untuk memberi tampilan pelengkap. SOHO bisa memberi gambar dari jarak lebih jauh.