in

Simpanse Berhasil Sembuhkan Luka dengan Olesan Serangga

Ilustrasi Simpanse. Foto: Litbang.kemendagri.go.ig

Sekelompok simpanse yang ada di komunitas Rekambo, Gabon, Afrika Barat dikabarkan memiliki perilaku unik. Di dalam studi terbaru yang dipublikasikan oleh jurnal Current Biology, peneliti mendeskripsikan bahwa para simpanse saling menempelkan serangga di luka mereka.

Tidak hanya melakukan itu kepada sesama komunitasnya para simpanse juga melakukan penyembuhan luka itu kepada komunitas lain. Hal yang dilakukan para simpanse itu persis seperti yang dilakukan manusia.

Manusia juga menggunakan obat herbal untuk menyembuhkan luka seperti akar tumbuhan maupun daun, hingga kulit pohon. Penggunaan serangga juga digunakan untuk pengobatan.

Sebagai contoh lintah digunakan untuk membersihkan luka, siput untuk mengobati peradangan, jaring laba-laba untuk membalut luka, dan penjepit rayap untuk menyuntikkan obat di bawah kulit.

Fenomena yang dilakukan simpanse saat mengobati lukanya dengan bahan herbal merupakan hal yang tidak biasa. Di studi terbaru, orang utan menggunakan getah dari tumbuhan yang berfungsi sebagai anti inflamasi, digunakan untuk mengobati lukanya.

Gorilla juga rutin mengkonsumsi berbagai macam tanaman yang mengandung senyawa untuk menjaga kesehatannya. Selain itu, beberapa spesies semut kayu juga mengobati infeksinya dengan menambahkan resin antimikroba dari pohon terdekat ke sarang mereka. Hal tersebut berfungsi untuk mengurangi paparan koloni terhadap mikroba.

Hal-hal yang dilakukan hewan-hewan lain umumnya berfokus pada pengobatan dengan bahan tanaman belum ada yang menggunakan serangga seperti yang dilakukan simpanse.

Melansir dari laman Independent UK, penelitian terhadap simpanse dilakukan selama lebih dari 15 bulan, dimulai dari November 2019. Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 76 luka terbuka dari 22 simpanse yang berbeda.

Ada 22 waktu yang berbeda untuk menempelkan serangga di 10 simpanse. Di 19 kesempatan, beberapa simpanse terlihat menempelkan serangga di luka mereka.

Mereka menangkap serangga yang terbang dan yang ada di dekat bibirnya. Mereka lalu meletakkan pada luka yang terbuka dan memindahkannya dengan ujung jari atau bibir mereka. Setelah itu, mereka mengeluarkan serangga dari luka.

Penelitian itu juga menunjukkan, salah satu induk simpanse terlihat mengoleskan serangga pada luka anaknya dan dua simpanse dewasa lainnya merawat luka anggota komunitas lainnya.

Para peneliti belum mengetahui jenis serangga apa yang digunakan, sifat kimia yang terkandung, dan manfaat kesehatannya pada luka. Namun menurut para peneliti hal ini sangat luar biasa.

Alasannya pertama yaitu merupakan perilaku allo medication yaitu perilaku mengobati yang terjadi pada kera dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut dosen antropologi di University College London Alexander Piel, perilaku simpanse seperti perilaku manusia yang memiliki kecenderungan untuk menjadi sukarelawan, berbagi, dan saling tolong menolong.

Kedua yaitu sebelumnya hewan diketahui hanya menggunakan tumbuhan untuk membalut luka seperti yang dilakukan oleh orang utan dan yang dilakukan simpanse merupakan hal yang baru.

Umumnya primata hanya melakukan pembasmian kutu pada mereka. Tetapi hal unik yang dilakukan simpanse Rekambo menunjukkan tindakan pengobatan.