Jangan salah, jerawat juga bisa muncul di usia tua. Menurut Anthony Handoko, dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus CEO Klinik Pramudia, mengatakan salah satu faktor penyebab jerawat ialah faktor hormonal, bukan usia. Ketidakseimbangan hormon dapat memicu jerawat termasuk dalam fase menopause pada perempuan.
“Sebenarnya jerawat bisa timbul di usia berapa saja, termasuk usia tua. Prominent saat enggak seimbang hormonnya. Saat penurunan (kadar estrogen), menopause (bisa timbul jerawat),” kata Anthony dilansir Tempo.
Jerawat memang mulai timbul di usia puber atau transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Alasannya, di saat itu, hormon estrogen pada perempuan dan hormon testosteron pada laki-laki mengalami peningkatan.
Hanya saja, hormon bukan satu-satunya faktor munculnya jerawat. Ada faktor-faktor lain yang juga bisa mencetuskan jerawat antara lain, kondisi lingkungan, iklim, maupun kebersihan diri.
“Kita hidup di daerah tropis, kelembapan tinggi sehingga cenderung berkeringat, ada polusi, itu juga memberikan kontribusi timbulnya jerawat,” katanya.
Ada beberapa cara menangani jerawat dengan suplemen atau pengobatan secara topikal (oles) misalnya, lidah buaya, minyak tea tree, ekstrak teh hijau, suplemen zat besi, vitamin A maupun probiotik. Namun tidak semua cara bisa benar-benar menangani jerawat.
“Beberapa pengobatan sederhana (home remedies) seperti cuka apel, pasta gigi dan perasan lemon sebenarnya bisa merusak skin barrier, dapat memicu iritasi dan ruam,” kata Robin Schaffran, direktur dermatologi.
Anthony mengingatkan, jika jerawat sulit dikendalikan, sebaiknya mencari pertolongan medis dengan mengunjungi dokter atau klinik khusus kesehatan kulit.