in

Peta Terbaru: Terdapat 4,4 Juta Galaksi di Langit

Ilustrasi. Foto: AFP

Astronom dari Durham University, Inggris, bekerja sama dengan tim ilmuwan internasional memetakan lebih dari seperempat langit utara menggunakan Low Frequency Array (LOFAR), teleskop radio pan-Eropa.

Peta tersebut mengungkapkan gambar radio yang sangat detail lebih dari 4,4 juta objek dan gambar yang sangat dinamis dari alam semesta kita. Dikutip dari Phys.org, Sabtu (26/2/2022) peta tersebut telah dipublikasikan untuk pertama kalinya.

Sebagian besar objek-objek ini berjarak miliaran tahun cahaya dan merupakan galaksi yang menampung lubang hitam besar atau bintang baru yang berkembang pesat. Objek langka yang telah ditemukan termasuk kelompok galaksi jauh yang bertabrakan dan bintang yang menyala di dalam Bima Sakti.

Untuk menghasilkan peta tersebut, para ilmuwan menerapkan algoritma pemrosesan data mutakhir pada komputer berkinerja tinggi di seluruh Eropa untuk memproses 3.500 jam pengamatan yang menempati 8 petabyte ruang disk, setara dengan kira-kira 20.000 laptop.

Rilis data ini, yang sejauh ini merupakan yang terbesar dari LOFAR Two-metre Sky Survey LOFAR, menyajikan sekitar satu juta objek yang belum pernah terlihat sebelumnya dengan teleskop apa pun dan hampir empat juta objek yang merupakan penemuan baru pada panjang gelombang radio.

“Proyek ini sangat menarik untuk dikerjakan. Setiap kali kami membuat peta, layar kami dipenuhi dengan penemuan dan objek baru yang belum pernah dilihat oleh mata manusia, menjelajahi fenomena asing, dan bahwa pancaran di radio energik semesta adalah pengalaman yang luar biasa dan tim kami sangat senang dapat merilis peta ini secara publik,” kata astronom Timothy Shimwell dari ASTRON dan Leiden University.

“Rilis ini hanya 27% dari keseluruhan survei dan kami memprediksi akan menghasilkan lebih banyak terobosan ilmiah di masa depan, termasuk memeriksa bagaimana struktur terbesar di alam semesta tumbuh, bagaimana lubang hitam terbentuk dan berevolusi, fisika yang mengatur pembentukan bintang di galaksi jauh, dan bahkan merinci fase paling spektakuler dalam kehidupan bintang di galaksi kita sendiri,” sambungnya.

Sementara itu, Dr. Leah Morabito, ilmuwan di Durham University, mengatakan bahwa pihaknya membuka pintu lebar-lebar bagi penemuan-penemuan baru dengan proyek ini.

“Dan pekerjaan di masa depan akan menindaklanjuti penemuan-penemuan baru ini secara lebih rinci dengan teknik yang kami kerjakan sebagai bagian dari kolaborasi LOFAR-UK, untuk pasca-proses data dengan resolusi 20 kali lebih baik,” ujarnya.

Bagi para ilmuwan, data ini menyajikan langkah maju yang besar dalam astrofisika dan dapat digunakan untuk mencari berbagai sinyal, seperti sinyal dari planet atau galaksi terdekat hingga tanda samar di alam semesta yang jauh.