in

Ragam Rasa yang Dinamis di Album Manusia Milik Tulus

Tulus. Dok: Pribadi.

Baru-baru ini, Tulus merayakan 10 tahun berkarya di industri musik dengan merilis album kelima bertajuk Manusia tepatnya pada Kamis (3/3). Album Manusia terinspirasi dari interaksi dengan sesama manusia yang dirangkum menjadi dalam lagu.

“Album Manusia menceritakan banyak sekali dinamisnya ragam rasa yang kita rasakan sebagai manusia. Lagu yang ditulis di dalamnya banyak berdasar dari cerita yang saya alami, saya lihat, interaksi dengan orang lain dan diri sendiri,” kata Tulus dalam konferensi pers virtual Jumat (4/3).

Tulus menyebut proses eksplorasi bahasa dalam pembuatan lagu selalu jadi sesuatu yang menyenangkan. Untuk di album ini, Tulus mengemas semua lagu-lagunya dengan mengedepankan keeleganan Bahasa Indonesia. “Album Manusia ini yang dikedepankan adalah eksplorasi penggunaan Bahasa Indonesia dengan segala bentuk keeleganannya,” kata Tulus.

Daftar lagu yang termasuk dalam album Manusia adalah Tujuh Belas, Remedi, Interaksi, Kelana, Ingkar, Jatuh Suka, Nala, Diri, Hati-hati di Jalan dan Satu Kali. Tulus mengaku sulit memilih lagu favoritnya di album barunya ini. Namun, lagu Tujuh Belas yang telah dirlis lebih dulu pekan lalu, memiliki kesan tersendiri baginya. Lagu ini merupakan pembuka dari rangkaian lagu lain di album Manusia.

“Saat teman-teman mendengar albumnya secara digital, nomor pertama yang akan teman-teman dengar adalah lagu Tujuh Belas. Ini merupakan nomor favorit saya sebagai pembuka untuk menuju kesembilan lagu favorit berikutnya,” lanjut Tulus.

Lagu Tujuh Belas ditulis Tulus bersama Petra Sihombing, aransemennya dibangun oleh Ari Renaldi, dan orkestra Erwin Gutawa, yang direkam di Budapest Scoring Symphonic Orchestra, Hongaria. Lagu Tujuh Belas, Tulus mengajak pendengar merayakan jiwa muda. “Spirit yang dapat terus ada di dalam kita, seberapa pun jauh perjalanan usia,” demikian Tulus.