in

Rahasia Smokey Eye Ikonik Avril Lavigne yang Masih Eksis Hingga Saat Ini

Avril Lavigne. Foto: Grammy.com.

Dua dekade setelah merilis Let Go yang menjadikannya putri pop-punk, Avril Lavigne kembali merilis album ketujuh, Love Sux, pada 25 Februari 2002 lalu. Album ini mengobati kerinduan para penggemar terhadap karya Avril Lavigne yang khas. Melodi yang menyenangkan, suara gitar yang berat dan ritme yang energik.

Penyanyi yang kini berusia 37 tahun itumerupakan salah satu dari segelintir artis wanita yang berada di garis depan kancah pop-punk/emo/alternatif pada masa-masa awal. Dia membantu menentukan suara dan tampilan era, yang keduanya dipertahankannya dengan anggun selama bertahun-tahun. Gayanya tumbuh bersamanya, namun DNA-nya tetap pada smokey eye berbingkai kohl.

“Saya menginginkan mata hitam itu saat saya masih muda. Saya akan menggunakan apa pun yang bisa saya dapatkan,” kata Lavigne. Pada tahun 2002, berarti melakukan perburuan serius untuk eyeshadaw dan eyeliner yang cukup hitam untuk menciptakan intensitas yang diinginkannya.

“Kala itu, riasan tidak terlalu bagus. Sangat sulit menemukan eye shadow hitam yang memiliki pigmen. Semua yang kami kenakan berwarna abu-abu. Itu banyak noda dengan eyeliner, kadang-kadang lebih dari eye shadow,” lajutnya.

Pada saat itu, pelantun What the Hell itu mengandalkan liner MAC’s Smolder, pensil yang masih dia pegang hinngga sekarang.

“Saya tidak tahan dengan orang-orang yang merias wajah saya, karena saya tahu bagaimana saya menyukainya. Jika ada, saya melakukan setengahnya atau membiarkan mereka menyentuh saya,” katanya. “Tidak ada yang bisa melakukannya dengan benar. Ditambah lagi, saya tidak bisa duduk di kursi selama satu jam saat seseorang merias wajah saya. Itu membuat saya gila, terlebih karena saya bisa melakukan smoky eye dalam dua menit,” Lavigne menjelaskan soal riasannya.

Pada awal pemotretan, dimulai bahkan sebelum dia meninggalkan rumah. “Saya benar-benar bangun, saya pergi mandi, dan mulai merias wajah saya,” kata dia. Setelah wajahnya dibersihkan, dilembapkan dan disiapkan, dia mengoleskan alis, base makeup, dan terakhir ke matanya.

“Saya telah belajar selama bertahun-tahun bahwa Anda ingin membuat beberapa warna cokelat di sana dan beberapa abu-abu di dalamnya juga. Kemudian Anda menggunakan warna hitam. Jika Anda hanya membuat warna hitam pekat, sangat sulit untuk mendapatkan bentuk yang bagus,” katanya.

Untuk menerapkan riasan matanya,dia mulai dengan mengaplikasikan liner Smolder kesayangannya ke area bulu mata bawahnya. “Garis bagian dalam, sedikit di bagian bawah, lalu dibaurkan,” katanya menginstruksikan. Kemudian dia mulai memadukan dan membentuk kelopak mata.