in

3 Ton Sampah Antariksa akan Hantam Bulan, Apa Dampaknya?

Ilustrasi sampah luar angkasa. Foto: BBC Karangan Khas

Sejumlah besar sampah luar angkasa diprediksi akan menghantam Bulan dalam waktu dekat. Ketika bertabrakan dengan tubuh Bulan, sampah antariksa akan meninggalkan kawah yang berukuran cukup besar.

Biasanya, ketika sampah luar angkasa terlempar ke kedalaman alam semesta, tidak ada yang peduli untuk melacaknya. Sebagian besar waktu sampah ini ketika terbang melintasi ruang angkasa, tanpa risiko menabrak apa pun. Namun tentu saja ini tidak selalu terjadi.

Kita pernah menyaksikan sampah luar angkasa menabrak Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS pada tahun 2021.

Dikutip dari BGR, potongan sampah antariksa terbaru ini menarik perhatian publik karena memiliki target, dan itu adalah Bulan. Beberapa orang percaya bahwa sampah yang dimaksud adalah puing-puing sisa roket.

Puing tersebut saat ini sedang dilacak dan diperkirakan menabrak sisi jauh Bulan pada Jumat, 4 Maret 2022. Ketika menabrak, ia akan melaju dengan kecepatan 5.800 mph.

Para ilmuwan memperkirakan sampah luar angkasa itu akan membuat lubang sekitar 10 hingga 20 meter. Mereka juga memperkirakan peristiwa ini akan menerbangkan satu ton Moondust atau debu-debu dari Bulan yang hingga ratusan mil melintasi permukaannya.

Sayangnya, sepertinya kita belum bisa mengonfirmasi terjadinya peristiwa ini, karena sampah antariksa akan menyerang sisi Bulan yang sulit diamati.

Namun dengan sedikit keberuntungan, mungkin Proyek Colmena misi penjelajah Bulan pertama yang dilakukan Meksiko, dapat menggunakan robotnya untuk menjelajahi kawah hasil benturan sampah antariksa akhir tahun ini.

Bagian menarik lainnya tentang sampah luar angkasa yang akan menabrak Bulan adalah, belum diketahui siapa yang paling bertanggung jawab, setidaknya dalam kapasitas resmi.

Januari lalu, pelacak asteroid Bill Gray mengidentifikasi adanya jalur tabrakan puing sampah luar angkasa dengan Bulan. Dia awalnya curiga bahwa itu adalah pecahan dari roket SpaceX Falcon yang diluncurkan pada tahun 2015.

Namun kemudian, dia mengatakan bahwa kemungkinan puing tersebut merupakan potongan roket China dari tahun 2014.

Sebelumnya, China dianggap sebagai biang kerok insiden terkait ruang angkasa yang mengerikan. Pada tahun 2020, salah satu peluncuran luar angkasa China mengalami kegagalan ketika booster jatuh kembali ke Bumi. Parahnya, booster ini jatuh di dekat sebuah sekolah.

Namun China berdalih tahap atas kapsul ujinya masuk kembali ke atmosfer Bumi dan kemudian terbakar. Sementara itu, Komando Luar Angkasa AS mengatakan bahwa mereka tidak mendeteksi adanya benda memasuki atmosfer Bumi saat peristiwa terjadi.

Terkait sampah antariksa yang segera menghantam Bulan kali ini, tidak ada yang benar-benar dapat memastikan asal objeknya. Pada akhirnya, siapa yang harus disalahkan tidak terlalu penting di sini. Yang jelas, sampah antariksa menjadi masalah genting yang harus segera dibereskan agar tidak membahayakan.