Alpukat tergolong buah yang kematangannya tidak dapat diprediksi. Saat baru beli masih keras dan butuh beberapa hari untuk siap dimakan, namun saat waktunya tiba, bisa saja buah membusuk sehingga hanya jadi limbah makanan. Lantas bagaimana cara tepat menyimpannya?
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menyimpan buah alpukat, termasuk seberapa matang buahnya dan bakal diolah jadi apa.
Jika membeli alpukat yang belum matang, cara terbaik menyimpannya adalah meletakkannya di meja secara utuh, jauh dari buah dan sayuran lainnya. Alpukat mentah biasanya bisa bertahan di meja selama empat hingga lima hari. Penting untuk memeriksa kematangannya setiap hari. Alpukat siap dimakan saat cukup lembut ketika ditekan ringan dengan ujung jari dan kulitnya hijau tua hingga hitam dengan tekstur bergelombang.
Jika alpukat sudah siap disantap, barulah dapat disimpan di lemari es untuk menjaganya tetap segar selama beberapa hari. Saat memasukkan alpukat ke dalam lemari es, sebaiknya simpan di wadah penyimpanan makanan kedap udara. Perhatikan pula tempat penyimpanannya. Jika alpukat disimpan bersama dengan pisang atau apel, gas etilen dari buah ini akan mempercepat proses pematangan, jadi periksalah secara teratur.
Terkadang juga buah alpukat terlalu besar untuk sekali makan sehingga sisa potongannya bisa disimpan. Nah, ini juga ada trik khusus dalam menyimpannya. Jika alpukat sudah dipotong dadu atau dihaluskan, sebaiknya disimpan dalam wadah penyimpanan makanan. Tutup wadah dengan bungkus plastik, pastikan bungkusnya bersentuhan langsung dengan alpukat dan tidak terdapat kantong udara. Ini mencegah oksigen masuk dan mengubah warna daging buahnya yang hijau cerah jadi cokelat.