Prekusor dinosaurus tertua dari Amerika Selatan ditemukan para peneliti di Brasil. Spesimen fosil ini memberikan data penting tentang asal usul dinosaurus “sejati”.
Ahli paleontologi dari Universidade Federal de Santa Maria (UFSM) telah menerbitkan sebuah penelitian di Gondwana Research periodik ilmiah yang menggambarkan spesimen fosil baru tersebut.
Dilansir dari Phys, Senin (7/3/2022), fosil diosaurus tertua telah digali dari lapisan fosil yang diperkirakan berasal dari 233 juta tahun yang lalu dari Brasil dan Argentina.
Beberapa endapan di mana fosil ditemukan di Argentina, menunjukkan spesimen yang lebih tua dan mengungkap sisa-sisa prekursor dinosaurus, yang memberikan data penting tentang asal usul dinosaurus.
Menurut studi, makhluk tersebut hidup sekitar 236 juta tahun yang lalu dan memiliki ukuran tubuh yang kecil, yakni dengan panjang tidak lebih dari 1 meter.
Catatan fosil prekusor atau nenek moyang dinosaurus di Argentina cukup melimpah, namun tidak ada catatan yang jelas tentang hewan-hewan purba ini dari Brasil.
Sejauh ini, spesimen fosil dinosaurus baru yang digali dari wilayah tengah negara bagian Rio Grande do Sul telah mengungkapkan serangkaian sifat unik dari kelompok yang mencakup spesies dinosaurus dan kerabat dekat mereka.
Spesimen fosil tersebut dipelajari dan diterbitkan oleh ahli paleontologi dari Universidade Federal de Santa Maria Dr. Rodrigo Temp Müller dan mahasiswa Magister dari institusi yang sama Maurício Silva Garcia.
Fosil nenek moyang dinosaurus tersebut terdiri dari tulang paha dengan panjang 11 cm dan memiliki fitur diagnostik yang memungkinkan menempatkan spesies tersebut ke dalam kelompok bernama Dinosauromorpha. Kelompok tersebut termasuk dinosaurus dan nenek moyang dekat mereka.
Kendati demikian, fakta yang paling menarik dari studi fosil dinosaurus tersebut adalah, bahwa spesimen tersebut digali dari situs fosil berusia sekitar 237 juta tahun.
Oleh karena itu, para peneliti mengungkapkan bahwa itu merupakan catatan tertua dari nenek moyang dinosaurus dari Amerika Selatan.
Fosil dinosaurus mengisi celah dalam catatan Brasil dan mengungkapkan bahwa nenek moyang dinosaurus pernah hidup di Amerika Selatan pada 1 juta tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
Namun, masih ada fosil pendahulu dinosaurus yang diyakini masih jauh lebih tua dari yang ditemukan di Brasil, yakni dari Tanzania dan Zambia. Akan tetapi, beberapa penelitian masih mempertanyakan usia lokasi tersebut, yang menunjukkan bahwa deposit fosil ini lebih muda.
Fakta menarik lain dari studi fosil dinosaurus tersebut, yakni pada kandungan zat besi fosil dari situs yang menghasilkan spesimen baru.
Sebab, situs fosil tersebut ternyata menghasilkan banyak kerangka besar, seperti Prestosuchus chiniqueensis yang disebut mirip buaya, pemangsa tingkat atas dari hewan raksasa di masa lalu dengan panjang hingga 7 meter.
Makhluk-makhluk purba ini, fosilnya jauh lebih melimpah dan lebih besar dari pendahulu dinosaurus, yang panjangnya kira-kira hanya 1 meter.
Para ahli menyimpulkan, fosil nenek moyang dinosaurus menghadapi banyak tantangan sebelum akhirnya berevolusi menjadi makhluk besar dan dominan pada Periode Mesozoikum berikutnya.