Ibu yang menjalani proses persalinan caesar tentu berhadapan dengan luka bekas operasi yang tak jarang menurunkan rasa percaya diri. Namun, tak perlu khawatir, bekas caesar bisa hilang asal dengan perawatan yang tepat.
Nadya Wirantari, dokter spesialis kulit, mengatakan luka terus berproses sehingga berbeda pada tiap ibu. Ada yang menjadi parut hipertrofik atau hypertrophic scar, ada juga yang menjadi keloid.
“Hypertrophic scar itu merah, menonjol dan di bekas luka saja. Awal-awal ada sensasi gatal. Sekitar 1-2 tahun bisa mengecil. Namun jika ada faktor genetik, timbul keloid. Bekas luka memerah, gatal, menonjol, dan bekasnya melebihi besar luka awal, enggak bisa mengecil malah membesar,” kata Nadya.
Berikut cara menghilangkan bekas luka operasi caesar yang efektif.
Patuh pada perawatan luka sesuai anjuran dokter
Perawatan luka berbeda sesuai fasenya. Di fase awal, saat luka masih baru dan basah, sebaiknya fokus pada penyembuhan. Biasanya dokter sudah meresepkan obat atau cara perawatan yang diperlukan untuk mengeringkan luka.
Konsumsi protein
Tubuh harus dalam kondisi fit selama masa pemulihan luka. Asupan nutrisi harus bagus terutama asupan proteinnya.
Bergerak lebih awal
Proses persalinan caesar dinilai membuat ibu lebih lama berbaring di kasur daripada persalinan normal. Padahal dokter kandungan menyarankan ibu untuk belajar bangun dan berjalan sedini mungkin.
Memakai plester bekas luka
Saat luka sudah kering, pendarahan berhenti, mulai rawat bekas lukanya. Anda bisa memakai plester bekas luka. Plester akan menekan bekas luka terlebih pada ibu dengan kecenderungan keloid. Plester akan menahan bekas luka agar tidak naik.