in

Ditemukannya Kapal Shackleton Setelah Tenggelam Lebih Seabad

Penampakan kapal Endurance yang tenggelam di Laut Weddel selama lebih dari satu abad. Foto: BBC

Para ilmuwan telah menemukan salah satu bangkai kapal terbesar yang tenggelam selama 107 tahun. The Endurance, kapal penjelajah Antartika Sir Ernest Shackleton yang hilang, ditemukan akhir awal Maret 2022 di dasar Laut Weddell.

Kapal ini dihancurkan oleh es laut dan tenggelam pada tahun 1915, memaksa Shackleton dan anak buahnya melarikan diri dengan berjalan kaki dan menggunakan perahu kecil.

Video yang diambil para peneliti memperlihatkan sisa-sisa bangkai kapal Endurance ditemukan dalam kondisi luar biasa. Meskipun telah terendam air sejauh 3 km (10.000 kaki) selama lebih dari satu abad, kapal ini tidak terlihat seperti tenggelam dalam waktu yang lama.

Kayunya memang telah rusak, tapi masih sangat menyatu. Tulisan “Endurance” juga masih terlihat jelas di buritan.

“Tanpa melebih-lebihkan (kapal Shackleton), ini kapal karam kayu terbaik yang pernah saya lihat sejauh ini,” ujar arkeolog kelautan Mensun Bound seperti dikutip dari BBC, Jumat (11/3/2022).

Proyek untuk menemukan kapal yang hilang ini dilakukan oleh Falklands Maritime Heritage Trust (FMHT), menggunakan kapal pemecah es Afrika Selatan, Agulhas II, dan dilengkapi dengan kapal selam yang dioperasikan dari jarak jauh.

Pemimpin visi, ahli geografi kutub veteran Dr John Shears menggambarkan saat kamera mendarat di nama kapal sebagai sesuatu yang mencengangkan.

“Penemuan bangkai kapal merupakan pencapaian luar biasa. Kami berhasil menyelesaikan pencarian kapal karam yang paling sulit di dunia, berjuang melawan es laut yang terus berubah, badai salju, dan suhu yang turun hingga -18 derajat Celsius,” papar Shears.

Lokasi Penemuan

Penemuan bangkai kapal Endurance, kapal penjelajah Antartika Shackleton yang tenggelam 107 tahun lalu, terlihat di Laut Weddell pada kedalaman 3.008 meter.

Selama lebih dari dua minggu, kapal selam telah menyisir area pencarian yang telah ditentukan, menyelidiki berbagai target menarik, sebelum akhirnya menemukan lokasi bangkai kapal Endurance.

Hari-hari setelah penemuan bangkai kapal Endurance dihabiskan untuk membuat catatan fotografi secara rinci mengenai kayu dan bidang puing-puing di sekitarnya.

Bangkai kapal Shackleton ini sendiri menjadi monumen yang ditunjuk di bawah Perjanjian Antartika Internasional dan tidak boleh diganggu dengan cara apa pun. Sehingga, tidak ada artefak fisik yang dibawa ke permukaan.

Kapal terlihat hampir sama seperti saat terakhir kali difoto oleh pembuat film Shackleton, Frank Hurley tahun 1915. Tiang-tiangnya turun, tali-temalinya kusut, dan lambung kapalnya secara luas koheren. Beberapa kerusakan terlihat jelas dihaluan, kemungkinan kapal yang turun menabrak dasar laut.

“Anda bahkan dapat melihat nama kapal Endurance melengkung di buritannya langsung di bawah taffrail (pegangan tangan di dekat buritan). Dan di bawahnya, setebal kuningan adalah Polaris, bintang berujung lima,” ujar Bound.

Terdapat dua alasan yang mendasari kapal penjelajah Antartika ini berharga, yaitu sejarah dan penemuannya.

Kisah Ekspedisi Trans-Antartika Imperial Shackleton, yang berangkat untuk melakukan penyeberangan darat pertama Antartika, tapi harus meninggalkan pencarian saat kapal terjebak dan kemudian dilubangi oleh es laut. Sir Ernest Shackleton berhasil menyelamatkan anak buahnya.

Selain itu, terdapat tantangan besar untuk menemukan kapal. Laut Weddell secara permanen tertutup es laut yang tebal, es laut yang sama yang memecahkan lambung Endurance.

Mendekati lokasi yang diduga kapal penjelajah Antartika Shackleton yang tenggelam cukup sulit, apalagi melakukan pencarian. Tapi proyek FMHT sukses menjangkau tingkat terendah es Laut Antartika yang pernah tercatat selama era satelit.