Pada 9 Maret 1959, Ruth Handler pertama kali memperkenalkan boneka Barbie perempuan bernama Barbara dalam ajang American International Toy Fair di New York. Tanggal ini kemudian menjadi hari ulang tahun Barbara dan penanda pertama kalinya barbie diperkenalkan ke publik.
Dilansir Jewish Women’s Archive di situs jwa.org, Handler membuat boneka Barbie karena melihat anaknya yang berusia 15 tahun lebih memilih memainkan boneka wanita dewasa berbahan kertas, dibandingkan boneka bayi. Sementara untuk tampilan, Handler terinspirasi dengan boneka ‘dutch wife’ bernama Lili yang pernah dilihatnya dalam perjalanan ke Jerman.
Karena ingin membuat versinya sendiri, suami Handler lalu membeli hak cipta atau paten atas boneka Lili. Keduanya lalu membangun perusahaan bernama Mattel, Inc sejak 1945 untuk memasarkan boneka barbie.
Dengan mensponsori program TV Mickey Mouse Club pada 1955, Mattel, Inc menjadi perusahaan mainan yang pertama kali memproduksi iklan main anak-anak. Media ini membuat Mattel, Inc menerima banyak pesanan barbie. Keberhasilan tersebut kemudian membawa Handler menciptakan Ken atau pacar barbie. Dilanjutkan dengan pembuatan Midge sahabat barbie dan Skipper adik perempuan barbie.
Pada 1950-an, banyak wanita melihat Barbie sebagai alternatif peran gender tradisional. Karena karakternya memiliki serangkaian pekerjaan berbeda, mulai pramugari, dokter, pilot, astronot, atlet olimpiade, hingga kandidat presiden.
Namun, sebagian publik mengkritik persediaan pakaian, mobil, dan rumah Barbie yang tiada habisnya bisa mendorong anak-anak menjadi materialistis. Tak sampai di situ, penampilan Barbie yang memiliki pinggang kecil dianggap tidak realistis dan dapat membuat anak-anak memupuk citra tubuh negatif.
Terlepas dari segala kritiknya, sejak 1993 penjualan Barbie dan barang yang berhubungan dengannya terus melonjak, hingga mencapai 1 miliar dolar AS per-tahun. Saat dikalkulasikan, sejak 1959 sudah lebih dari 1 miliar boneka Barbie terjual ke seluruh dunia dan menjadi salah satu ikon global.