in

5 Hal yang Mendasari Siswa Menyontek

Ilustrasi siswa ujian

Kebiasaan menyontek masih kerap dilakukan oleh sebagian siswa. Padahal, kegiatan menyontek merupakan kebiasaan buruk yang bisa berdampak pada perkembangan anak di masa depan.

Orang tua dan guru memiliki peranan penting untuk mengetahui sebab-sebab yang bisa membuat anak menyontek. Dengan mengetahui sebabnya, orang tua dan guru bisa melakukan pendisiplinan dengan pendekatan yang tepat agar anak mudah memahami.

Lantas apa saja penyebab anak suka menyontek? Berikut ini ulasannya dikutip dari laman Sekolah BPK Penabur.

  1. Ambisi ingin mendapatkan nilai bagus

Sejak kecil pendidikan telah memperlihatkan bahwa nilai bagus adalah prestasi dan momen untuk mendapat pujian, baik dari teman, guru, atau bahkan orang tua. Sedangkan nilai kurang bagus bisa jadi sebaliknya.

Karena hal ini, banyak anak sekolah selalu ingin mendapatkan nilai bagus. Padahal mendapatkan nilai bagus merupakan hasil dari pembelajaran dan kegigihan belajar, bukan karena hasil ambisi ingin mendapat pujian.

Keinginan ini akhirnya akan dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang buruk adalah dengan menyontek.

Karena itu, sebaiknya orang tua tak hanya meminta anak untuk mendapatkan nilai yang bagus, namun juga mengajarkan bagaimana berusaha, menghargai proses belajar, bangkit dari kesalahan, dan percaya pada kemampuan diri sendiri.

  1. Takut akan kegagalan

Bagi sebagian siswa, mungkin rasa takut gagal sering dirasakan tatkala menghadapi ujian. Tak hanya takut gagal dalam mengerjakan soal, tapi juga takut mendapat nilai jelek bahkan tidak naik kelas.

Rasa takut ini berisiko membuat siswa akhirnya memilih untuk menyontek. Padahal, sejak dini anak harus diberi pemahaman bahwa kegagalan ini bisa menjadi batu loncatan yang baik bagi seorang siswa, jika dikelola dengan positif.

Penting bagi orang tua untuk memberi tahu bahwa wajar jika mengalami kegagalan. Namun, bangkit dan belajar dari kegagalan tersebut juga penting. Jangan sampai satu kegagalan membuat anak menyerah dan memilih untuk berbuat buruk.

  1. Tidak tertarik pada tugas atau materi

Pada awalnya anak mungkin tidak suka menyontek. Kecenderungan ini dapat terlihat dari kemauan siswa mengikuti materi, mampu mengerjakan tugas, serta menjalani ujiannya dengan baik.

Namun, kesulitan pelajaran yang meningkat dapat membuat anak bertemu dengan materi yang tidak dimengerti hingga mungkin pernah mendapatkan nilai buruk.

Di saat inilah anak bisa mulai menunjukkan ketidaktarikan pada tugas atau materi ujian tersebut. Bukan semakin keras dalam belajar dan memahaminya, sebaliknya anak menyerah dan mengandalkan kemampuan orang lain.

Untuk itu, penting bagi orang tua agar memberitahu anak bahwa ia boleh minta bantuan ketika tidak memahami tugas atau materi. Anak bisa meminta teman yang sudah paham atau meminta gurunya menjelaskan sampai anak paham.

  1. Malas belajar

Penyebab lain dan sering terjadi saat anak menyontek adalah rasa malas belajar. Ketika ada tugas atau banyak materi yang belum dipahami, anak menjadi malas dan menundanya.

Padahal di sisi lain, dia tetap ingin mendapatkan nilai bagus. Hal inilah yang kemudian bisa membuat anak menyontek.

  1. Percaya diri tidak akan ketahuan saat menyontek

Melansir laman Rochester Institute of Technology, salah satu penyebab anak suka menyontek adalah kepercayaan diri bahwa mereka tidak akan ketahuan saat menyontek.

Sebelumnya, anak mungkin sudah menyontek satu atau dua kali, tidak ketahuan, dan mendapat nilai yang baik. Pengalaman ini berisiko membuat anak lama-kelamaan ketagihan untuk menyontek.