Angklung menjadi salah satu alat musik tradisional Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Musik angklung memiliki bunyi yang khas dan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Namun, cara memainkan angklung sangat berbeda dengan cara memainkan alat musik lainnya. Walau demikian, cara memainkan angklung terbilang cukup mudah. Berikut caranya.
Pegang Angklung
Sangat penting untuk mengetahui cara memegang angklung terlebih dahulu. Dilansir Tempo, menurut buku Jurus Kilat Main Angklung oleh Ajimufti Azhari dan Asri Andarini, ketepatan cara memegang angklung bisa memberikan kenyamanan dan menghasilkan bunyi yang benar.
Angklung dipegang di tengah-tengah, yaitu pada simpul pertemuan dua tiang angklung vertikal dan horisontal. Telapak tangan yang digunakan untuk menggenggam menghadap ke atas maupun ke bawah. Pastikan jarak angklung yang dipegang dengan tubuh cukup jauh sehingga mudah digetarkan dengan baik.
Pemain angklung solo menggunakan dua tangannya untuk memainkan angklung sehingga alat musik tersebut digantung pada rak sesuai uturan nada dari kiri ke kanan.
Namun, jika satu pemain memegang dua angklung atau lebih, angklung akan digantungkan di jari tangan. Angklung terbesar diletakkan di belakang angklung yang lebih kecil. Bahkan, angklung yang lebih besar dapat digantung di lengan.
Jika permainan secara tim, para pengguna tangan kanan akan memegang angklung menggunakan tangan kiri dengan letak tabung besar di kanan. Sementara pemain kidal memegang dengan cara sebaliknya.
Cara Membunyikan Angklung
Terdapat tiga cara bermain angklung yang menghasilkan jenis suara berbeda, yakni :
Kurulung
Kurulung adalah teknik dasar bermain angklung dengan cara menggetarkan tabung suara. Angklung harus berada pada posisi lurus. Lalu, goyangkan angklung ke kiri dan ke kanan secara cepat dan tepat sehingga menghasilkan suara yang tidak terputus.
Centok
Centok adalah teknik dasar bermain angklung dengan cara memukul tabung horizontal di bagian dasar angklung oleh telapak tangan. Saat dilakukan, posisi angklung harus dimiringkan agar tidak terjadi pantulan tabung yang kemudian bisa menyebabkan centok bergaung.
Bunyi angklung dengan teknik ini biasanya diinterpretasikan seperti bunyi stacatto atau pizzicato, yakni bunyi pendek saat biola dipetik. Teknik centok kerap dijadikan pengganti sementara saat pemain angklung kelelahan setelah berlatih teknik kurulung.
Tengkep
Tengkep adalah teknik dasar bermain angklung dengan cara menggetarkan tabung besar saja. Tabung kecil ditahan dengan jari kelingking atau diberi sumbat sehingga tak bisa bergetar. Saat dimainkan, posisi angklung harus lurus.
Suara yang dihasilkan dengan teknik tengkep lebih lembut dibandingkan suara yang dihasilkan oleh teknik kurulung. Teknik ini digunakan untuk menghasilkan suasana yang lebih syahdu, sendu, lembut, atau mistis. Tak seperti dua teknik yang lain, teknik tengkep jarang digunakan pemula karena lebih rumit.