in

Dampak dan Cara Mengatasi Kendaraan yang Salah Isi Jenis BBM

Ilustrasi pengisian BBM. Foto: Kompas.com

Kesalahan tergolong fatal salah isi jenis bahan bakar minyak (BBM) bisa terjadi pada siapa saja, misal yang seharusnya diisi bensin, namun akibat kelalaian, malah diminumkan diesel.

Keliru seperti ini merugikan sebab efeknya dapat merusak mesin, apalagi jika sudah kadung dinyalakan. Lantas apa yang harus dilakukan jika tak sengaja mengisi bahan bakar tidak sesuai?

Penanganan

Sebaiknya Anda jangan menyalakan mesin begitu menyadari salah isi BBM. Segera pindahkan mobil dari lokasi pengisian dengan cara didorong.

Menyalakan mesin berarti memompa isi tangki bahan bakar ke ruang pembakaran, ini berisiko besar karena bisa merusak komponen internal dan berakhir turun mesin.

Segera hubungi petugas atau bengkel terpercaya untuk penanganan lebih lanjut.

Jika mesin mobil sudah terlanjur dinyalakan, segera matikan dan menepi ke tempat aman. Anda akan merasakan perbedaan performa mesin dari biasanya jika salah isi BBM, khususnya bila pengisian dalam jumlah banyak.

Gejala yang akan terasa seperti knocking atau mesin ngelitik, beroperasi namun tersendat-sendat, kehilangan tenaga, atau indikator suhu mesin bergerak naik di atas normal.

Membiarkan mobil berlari dalam kecepatan tinggi akan mengakibatkan komponen mesin macet dan jebol. Kurangi kecepatan, melajulah dengan putaran mesin serendah mungkin dan segera cari lokasi aman untuk berhenti.

Jangan paksakan mesin terus bekerja meskipun terasa sanggup berputar karena komponen-komponen di dalamnya berpotensi rusak.

Penangangan atas hal ini biasanya mobil diderek kemudian akan dilakukan tindakan seperti kuras tangki BBM atau perbaikan lainnya tergantung kondisi mesin.

Dampak salah isi BBM

Dikutip dari keterangan tertulis Auto2000, mesin bensin yang terisi BBM diesel akan sulit dihidupkan mengingat membutuhkan kompresi tinggi untuk memicu ledakan di ruang bakar.

Selain itu, tekanan pompa bensin yang lebih rendah ketimbang milik mesin diesel, dan suhu percikan api busi yang tidak sesuai titik nyala belum cukup untuk memicu ledakan.

Maka mesin bensin yang kemasukan diesel akan sulit dihidupkan. Kalaupun bisa, umumnya karena mengandalkan bensin yang tersisa.

Namun begitu diesel masuk, nyala mesin akan tersendat-sendat dan membuat kita tersadar telah salah membeli bahan bakar. Ada kasus di mana mobil langsung mati dan tidak dapat dinyalakan kembali.

Jadi selagi mesin belum malfungsi, segera menepi dan matikan mesin. Jangan dipaksakan terus berjalan karena bisa membuat komponen mesin rusak kalau tiba-tiba mati, bahkan jebol kalau melaju di kecepatan tinggi.

Pada sisi lain, mesin diesel membutuhkan BBM yang dapat terbakar sendiri karena hanya mengandalkan kompresi mesin tinggi.

Sementara bahan bakar untuk mesin bensin membutuhkan busi untuk pembakaran. Akibatnya, mesin diesel akan sulit dinyalakan karena perbedaan karakter bahan bakar dan kebutuhan mesin.

Apabila dipaksakan, dapur pacu diesel dapat dinyalakan lantaran kompresi mesin dan suhu tinggi di dalam ruang bakar sanggup membakar bensin.

Masalah timbul karena pembakaran tidak dapat diatur sesuai kebutuhan mesin sehingga mengakibatkannya kehilangan tenaga, knocking alias ngelitik, serta membuat komponen mesin rusak dan berujung harus turun mesin.

Ditambah, mesin diesel membutuhkan BBM yang juga berfungsi sebagai pelumas komponen seperti pompa bahan bakar, dan senyawa kimia itu hanya ada di solar.

Mengingat bensin tidak memiliki unsur pelumas, alhasil dapat membuat spare parts yang membutuhkan lubrikasi rusak ketika bekerja dalam suhu dan tekanan tinggi.