Maret 2022, Marc Marquez kembali mengalami masalah kesehatan yang bisa saja memengaruhi karier di MotoGP.
Setelah muncul pada 2013, Marquez menjadi fenomena dalam ajang MotoGP. Sosok asal Spanyol itu kemudian menjelma menjadi pembalap yang sulit dikalahkan, bahkan oleh seorang legenda seperti Valentino Rossi.
Marquez beruntun menyabet gelar juara dunia MotoGP secara beruntun pada 2013 dan 2014. Setelah Jorge Lorenzo tampil sebagai kampiun pada 2015, Marquez lagi-lagi menunjukkan kehebatan dengan menyabet juara tanpa putus sejak 2016 hingga 2019.
Namun, memasuki awal musim MotoGP 2020, Marquez mengalami cedera serius. Pembalap berjuluk The Ant of Cervera itu pun harus absen selama satu musim penuh karena menderita patah tulang humerus.
Marquez pun telat mengawali musim balap 2021 lantaran cedera yang diderita pada balapan pembuka MotoGP 2020. Sempat menjadi juara pada tiga seri MotoGP 2021, nasib nahas kembali harus diderita Marquez. Gegar otak dan diplopia membuatnya harus absen pada dua seri terakhir MotoGP 2021.
Bisa tampil pada seri pembuka MotoGP 2022, Marquez kembali terjatuh di MotoGP Mandalika dan diplopianya kambuh. Masa depan Marquez pun terancam.
Sebelum Marquez, terdapat beberapa pembalap kelas juara dunia yang harus mengakhiri karier di MotoGP lantaran mengalami cedera serius.
Berikut tiga pembalap yang harus menyudahi kiprah dalam balapan MotoGP karena menderita cedera parah yang juga menghantui Marquez:
- Kevin Schwantz
Terjun di ajang paling bergengsi kelas 500cc pada pertengahan 1980-an, Schwantz kemudian menjadi pembalap papan atas dan puncaknya tampil sebagai juara dunia pada 1993. Andalan tim Suzuki itu tak bisa berlama-lama menikmati kejayaan karena rangkaian cedera pada musim balap 1994.
Pada 1995, ketika menginjak usia 31, Schwantz terpaksa undur diri dari persaingan MotoGP karena permasalahan cedera yang menimpa.
- Wayne Rainey
Pensiunnya Schwantz pada 1995 tidak lepas dari perbincangan dengan Rainey yang merupakan rival di awal 1990-an.
Rainey yang lebih dulu pensiun dari Schwantz mengalami cedera parah pada balapan di MotoGP Italia 1993 yang berlangsung di Sirkuit Misano.
Pembalap yang menjadi jagoan tim Yamaha tersebut meluncur ke gravel trap dengan kecepatan tinggi. Tulang punggungnya menabrak permukaan yang dirancang untuk keselamatan balap mobil.
Rainey mengalami lumpuh permanen dari dada ke bawah. Juara MotoGP 1990 hingga 1992 itu pun langsung pensiun. Selain sempat menjadi manajer tim Yamaha, Rainey juga masih mencoba tampil kompetitif dalam ajang balap superkart usai gantung helm di MotoGP.
- Mick Doohan
Selain Schwantz dan Rainey, balapan MotoGP pada awal 1990-an juga melibatkan sosok Mick Doohan yang menjadi sosok nomor satu di tim Honda. Doohan adalah raja balap motor kelas premium. Gelar juara dunia tak lepas dari tangannya sejak 1994 hingga 1998.
Karier Doohan diwarnai kecelakaan fatal pada latihan menyambut balapan MotoGP Belanda pada 1992. Kaki kanannya benar-benar mengalami cedera serius dan terancam diamputasi.
Setelah melewati rangkaian penyembuhan juga modifikasi motor menyesuaikan kaki yang tak bisa berfungsi maksimal, Doohan kemudian mendominasi balapan sampai kemudian kecelakaan serius lain pada MotoGP Spanyol 1999 memaksanya menyudahi karier gemilang.