in

CEO ONE Championship Ungkap Laga ONE X Terspektakuler

Hiroki Akimoto rebut gelar juara dunia ONE Bantamweight Kickboxing di ONE X pada Sabtu (26/3/2022). Foto: Arsip ONE Championship

Gelaran ONE X di Singapore Indoor Stadium pada Sabtu (26/3/2022) lalu dipenuhi aksi seni bela diri kelas dunia. Dari 20 laga, ada satu pertarungan yang dinilai berada di level berbeda.

Hal itu diungkapkan oleh CEO dan Chairman ONE Championship, Chatri Sityodtong. Baginya, laga kejuaraan dunia ONE bantamweight kickboxing adalah favoritnya.

“Menurut saya laga antara Hiroki Akimoto dan Capitan Petchyndee Academy adalah laga terbaik di antara semua laga. Aksi mereka sangat luar biasa! Itu adalah peperangan, dan bisa dikatakan sebagai level penampilan tertinggi dalam disiplin kickboxing,” kata Chatri dalam sebuah wawancara.

Hiroki Akimoto ditetapkan sebagai pemenang usai bertarung selama 5 ronde melawan sang juara bertahan. Capitan pun resmi menjadi raja baru di kelasnya. Saat itu, keduanya bertukar serangan dalam tempo tinggi di hampir sepanjang laga.

Chatri menilai, momen istimewa pada laga adalah saat Akimoto berhasil menahan gempuran Capitan yang dijuluki One Punch Man berkat pukulan keras khas, yang membuatnya meraih kemenangan hanya dalam waktu 6 detik. Sayangnya, laga itu ternodai oleh acungan kartu kuning dari wasit untuk Capitan.

“Ada sedikit kontroversi ketika Capitan mulai melakukan gerakan clinch Muay Thai, akhirnya wasit pun memberikan kartu kuning,” kata Chatri.

Seperti diketahui, clinching atau ‘memeluk’ lawan adalah hal terlarang dalam laga kickboxing. Aturan ini memang berbeda dalam olahraga Muay Thai. Di sisi lain, musibah itu malah memberi jalan bagi aksi ‘all-out’ dari kedua petarung yang mengincar KO/TKO.

Secara konsisten, Akimoto menggembosi pertahanan Capitan lewat serangan kaki dan kombinasi pukulan yang tak kenal henti. Tak ayal, kickboxer asal Jepang ini pun dinobatkan sebagai pemenang oleh ketiga juri.

Atas aksi yang penuh totalitas itu, rekan satu tim dari Eko Roni Saputra di Evolve MMA ini pun keluar dari arena dengan menyandang sabuk emas juara dunia.

Selain itu, Akimoto juga diganjar bonus penampilan senilai US$50 ribu atau setara Rp720 juta, yang sekaligus mempertajam rekor profesionalnya menjadi 26-1.