Kate Middleton selalu tampil dengan wajah berseri dan segar. Salah satu rahasianya ialah perawatan kulit yang mengandung rosehip oil atau minyak biji bunga mawar.
Istri Pangeran William ini diketahui menggunakan produk dengan rosehip oil, saat ia hamil Putri Charlotte. Lantas, apa sih yang membuat minyak biji bunga mawar begitu digemari dalam perawatan kulit?
Menurut dermatology Rachel Cayce, minyak rosehip merupakan sumber antioksidan yang kuat dan membuat kulit tetap kenyal. “(Minyak Rosehip) mengandung sumber alami antioksidan, seperti karotenoid dan tokoferol , untuk membantu melindungi dari stres oksidatif harian, dan mengandung banyak asam linoleat yang bisa menangkal jerawat,” katanya dilansir laman Elle.
Sementara Renée Rouleau, ahli kecantikan selebriti menambahkan bahwa bahan ini kaya vitamin A dan C. “Keduanya bisa membuat kulit terlihat lebih muda dan kenyal, saya gunakan dalam banyak produk saya karena sangat cocok untuk banyak jenis kulit,” kata dia.
Sementara, menurut dermatolog pendiri Epionce, Carl Thornfeldt, manfaat lain dari minyak rosehip adalah dapat merangsang sintesis kolagen dan elastin, yang menunjukkan pereganga pada kulit. Selain itu, minyak rosehip juga membantu memperbaiki penghalang kulit Anda.
Penghalang lemak kulit Anda bisa rusak akibat pengelupasan terlalu sering, iklim kering, dan produk jerawat yang keras di antara iritasi lainnya, menurut Rouleau. “Minyak rosehip dinilai sebagai minyak kaya lipid yang bekerja cepat untuk menutup retakan sehingga kulit bisa diperbaiki kembali ke keadaan yang nyaman.
Namun sebaiknya tidak menggunakan minyak wajah pada kulit karena penghalang kulit terdiri dari air dan minyak dalam keseimbangan yang tepat. Terlalu banyak minyak tak baik untuk kulit dan sama-sama terlalu banyak air tidak baik untuk kulit. Sebaiknya Anda bisa mencoba minyak rosehip yang dicampur dalam suatu produk dibandingkan dengan yang murni. “Cara terbaik dan tepat ialah menggunakan minyak untuk kulit adalah sebagai langkah terakhir dalam rutinitas Anda sehingga molekul terbesar berada di atas. Apa pun dengan molekul yang lebih kecil tak akan pernah bisa menembus molekul yang lebih besar,” demikian Rouleau.