Jumlah pasien obesitas kian mengkhawatirkan. Menurut Kementerian Kesehatan, satu dari tiga orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan satu dari lima anak berusia 5 hingga 12 tahun mengalami obesitas. Walau menimbulkan masalah kesehatan dan dampak ekonomi yang serius dalam sistem perawatan kesehatan, obesitas belum mendapat perhatian serius seperti gangguan kesehatan lainnya. Namun, obesitas diprediksi akan menelan biaya perawatan kesehatan lebih dari AS 1 triliun dolar pada tahun 2025, dengan jumlah penderita sebesar 800 juta orang di seluruh dunia.
“Obesitas di Indonesia meningkat dengan jumlah kenaikan yang mengkhawatirkan. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa Indonesia meningkat hampir dua kali lipat dari 19,1 persen pada 2007 menjadi 35,4 persen pada 2018. Kita benar-benar harus memperhatikan kecenderungan peningkatan obesitas ini,” kata Ketua Bidang Organisasi Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) Dicky Levenus Tahapary dari siaran resmi, Kamis (31/3).
Obesitas sudah menjadi epidemi global. Stigma obesitas juga memberikan tantangan tersendiri dalam penanganan obesitas. Stigma berat badan mencakup perilaku dan sikap negatif yang ditujukan terhadap seseorang terkait dengan bobot tubuhnya. Stigma ini berbahaya, dan semua orang harus memahami bahwa obesitas merupakan suatu penyakit. Obesitas tak dapat ditangani hanya dengan mengurangi asupan makanan dan lebih banyak beraktivitas fisik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan obesitas sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang bisa mengganggu kesehatan. Praktisi kesehatan menggunakan BMI (body mass index atau indeks masa tubuh (IMT)) sebagai metode skrining, dan diagnosis klinis obesitas didasarkan pada kelebihan lemak tubuh abnormal yang mengganggu kesehatan.
“Untuk orang Indonesia, BMI pada tingkatan 25 termasuk kategori berat badan berlebih, dan BMI lebih dari 27 dinyatakan sebagai obesitas. Kita juga bisa memanfaatkan lingkar pinggang untuk menilai risiko seseorang terkena penyakit yang tersebab obesitas. Ukuran pinggang lebih dari 80 sentimeter untuk wanita dan lebih dari 90 sentimeter untuk pria meningkatkan risiko penyakit yang disebabkan oleh obesitas,” kata Dicky.
Untuk mengatasi obesitas, diet memegang peranan penting. Diet yang biasa dilakukan sebagai bagian usaha untuk menurunkan berat badan, biasanya berfokus pada pembatasan energi untuk mengurangi berat badan.