Lebih dari dua dekade setelah pertama kali dilaporkan hilang, seseorang yang tidak disebutkan namanya, mengembalikan dua buku catatan bersejarah Charles Darwin ke Cambridge University Library.
Buku catatan ikonik ini, termasuk sketsa Darwin’s 1837 Tree of Life (Pohon Kehidupan tahun 1837 Darwin) dikembalikan ke perpustakaan bulan lalu. Catatan ini dimasukkan ke dalam tas merah muda cerah dan ditumpuk bersama dalam bungkus plastik.
Buku catatan itu disertai dengan tiga baris tulisan: Pustakawan, Selamat Hari Paskah, dan x. Tidak diketahui makna tiga baris tulisan ini.
“Lega dan senang rasanya ketika buku catatan ini kembali dengan selamat. Tidak bisa diungkapkan,” kata pustakawan Dr Jessica Gardner, dikutip dari NPR, Rabu (6//4/2022).
Menurut pihak perpustakaan, saat ini investigasi polisi sedang berlangsung. Cambridge University Library mengumumkan ke publik untuk menemukan mencari buku catatan tersebut pada November 2020.
Meskipun buku-buku tersebut telah hilang jauh sebelum pengumuman yaitu sekitar tahun 2000, para pustakawan berasumsi bahwa buku-buku tersebut baru saja hilang.
Pihak perpustakaan berencana untuk memajang buku catatan tersebut pada bulan Juli sebagai bagian dari pameran yang akan datang yang diberi judul ‘Darwin in Conversation’.
Sketsa Pohon Kehidupan dikatakan mengungkapkan unsur-unsur pemikiran Charles Darwin sebelum ia menyempurnakan ‘On the Origin of Species’.
“Objek seperti ini sangat penting untuk pemahaman kita tidak hanya tentang sejarah sains tetapi juga sejarah umat manusia,” kata Stephen Toope, wakil rektor di Cambridge.
Cambridge University Library mengatakan buku catatan itu pertama kali dipindahkan pada tahun 2000 dari Special Collections Strong Rooms yang menyimpan koleksi barang paling langka dan paling bernilai.
Pengecekan rutin pada Januari 2001 mengungkapkan bahwa kotak kecil berisi buku catatan itu tidak dikembalikan ke tempatnya yang semestinya.
Setelah melakukan pencarian di seluruh perpustakaan selama bertahun-tahun, buku catatan itu tidak ditemukan. Gardner mengatur pencarian yang lebih intensif pada tahun 2020, dipimpin oleh para ahli. Tim mencari seluruh arsip Darwin yang mencakup lebih dari 180 kotak.
Setelah upaya ini gagal, mereka menyimpulkan bahwa buku catatan itu telah dicuri. Tentunya pihak perpustakaan dan kepolisian setempat gembira mengetahui buku catatan itu akhirnya ditemukan.
“Kami berbagi kegembiraan mengetahui buku catatan berharga Charles Darwin sekarang kembali ke tempatnya semula. Penyelidikan kami tetap terbuka dan kami menindaklanjuti beberapa jalur penyelidikan,” kata juru bicara polisi Cambridgeshire.