in

Temuan Planet Baru Menyerupai Jupiter

Planet Jupiter. Foto: NASA

Teleskop Hubble milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil menemukan sebuah planet yang mirip Jupiter. Penemuan planet ini lewat proses penelitian yang cukup panjang.

Dari penemuan ini, diharapkan dapat membantu pemahaman manusia tentang pembentukan planet Jupiter yang kerap disebut sebagai piringan tidak stabil. Planet yang ditemukan ini masih berada dalam proses pembentukan.

Planet ini tertutupi piringan debu serta gas protoplanet dengan struktur spiral yang berputar-putar mengelilingi bintang muda berusia sekitar 2 juta tahun. Usia yang sama dengan tata surya kita ketika pembentukan planet sedang berlangsung.

“Alam itu pintar; ia dapat menghasilkan planet dalam berbagai cara yang berbeda,” kata Thayne Currie dari Subaru Telescope dan Eureka Scientific, peneliti utama studi tersebut, seperti dikutip dari laman resmi NASA.

Penelitian menunjukkan planet ini terbentuk melalui runtuhnya gravitasi awan gas dari atas ke bawah. Planet umumnya terbentuk dalam model bottom-up di mana planet terbentuk dari akumulasi debu dan batu secara bertahap.

Semua planet terbentuk dari bahan yang berasal dari piringan bintang. Teori dominan untuk pembentukan planet jovian atau planet berbatu disebut “core accretion” atau pertambahan inti.

Proses tersebut melibatkan pergerakan dari atas ke bawah planet-planet yang berada dalam piringan, mulai dari benda-benda berukuran kecil yang bertabrakan dan kemudian saling menempel saat mereka mengorbit bintang. Inti piringan ini kemudian secara perlahan mengumpulkan gas dari piringan.

Lebih lanjut, penemuan AB Aurigae menjelaskan tentang berbagai cara pembentukan planet, mengisyaratkan berbagai model pembentukan planet di tata surya.

Planet AB Aurigae b memiliki jarak yang sangat jauh dari bintang yang menaunginya, yakni 93 satuan astronomi (SA) atau 13,912 miliar kilometer. Jarak tersebut sama dengan tiga kali jarak Matahari ke Neptunus.

“Fitur lengan spiral yang kami amati dalam piringan ini adalah apa yang kami harapkan jika kita memiliki planet dengan massa sebesar Jupiter atau lebih dengan adanya struktur debu ini,” kata astronom Kevin Wagner dari Steward Observatory Universitas Arizona, seperti dikutip Science Alert.

“Sebuah planet besar harus memengaruhi pergerakan mereka menjadi persis seperti yang kita lihat di sini,” imbuhnya.