Sebagian orang melakukan detoks saat ingin menurunkan berat badan. Pembersihan atau detoks atau diet detoks jangka pendek, jarang sekali memiliki efek yang bertahan lama. Bahkan, cara ini bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Beberapa jenis detoks di antaranya penggunaan bumbu dan rempah-rempah, air minum atau cairan lain, membatasi kalori, penggunaan sauna, menggunakan suplemen makanan tertentu, hanya makan makanan tertentu, dan mengurangi paparan hal-hal tertentu di lingkungan.
Dilansir Healthline, Margaret MacIntosh, ahli akupunktur dan dokter pengobatan tradisional Cina di Kanada, menyebut perubahan pola makan yang ekstrem lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan. MacIntosh menegaskan lebih mendukung diet dan gaya hidup sehat berbasis makanan utuh.
Faktanya, ada empat sistem yang berbeda di dalam tubuh yang bekerja membuang zat yang berpotensi berbahaya, seperti ginjal menyaring darah dan membuang racun melalui urine, hati membantu proses nutrisi dan memodifikasi racun agar lebih mudah dikeluarkan oleh ginjal. Lalu ada paru-paru membantu membuang racun dari udara dan usus besar membantu membuang limbah dan racun melalui buang air besar.
Cara terbaik mendukung organ tersebut ialah melakukan proses detoksifikasi tubuh dengan makan makanan padat nutrisi yang penuh serat, sayur, buah-buahan, dan sumber protein tanpa lemak, melakukan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang dalam seminggu, istirahat yang cukup, minum air putih cukup.