Slugging, merupakan salah satu tren perawatan kulit Korea yang saat ini makin banyak diminati. Perawatan ini dilakukan dengan menerapkan pelembap oklusif sebagai langkah terakhir dalam perawatan kulit untuk mengunci hidrasi dan mencegah kehilangan air transepidermal.
Dokter kulit bersertifikat Lindsey Zubritsky dalam video TikTok “slugging dos and don’ts” memberikan fakta kepada pengikutnya agar dapat merasakan manfaat dari slugging tanpa potensi kerugian apa pun. Berikut tiga kesalahan yang mungkin dilakukan saat melakukan slugging.
Digunakan bersama dengan bahan aktif seperti retinoid
Slugging merupakan praktik untuk mengunci bahan yang sangat menghidrasi, seperti asam hialuronat atau niacinamide, namun ini tidak cocok dengan bahan aktif yang lebih kuat. Pelembap oklusif menjebak semua yang ada di bawahnya, dan tak ada yang melewati lapisan terakhir itu.
Faktanya, proses ini dapat membuat bahan yang aktif semakin kuat. Menurut Zubritsky, metode ini mungkin efektif untuk mendapatkan hidrasi ekstra dari serum HA, tapi tidak boleh menaikkan level retinoid karena sudah merupakan formula yang sangat kuat.
Slugging di atas jerawat aktif
Jika sedang berjerawat, slugging bisa mengunci bakteri dan minyak yang berasal dari situ. Sebagai gantinya, gunakan pelembap non-komedogenik guna memastikan kulit terhidrasi secara memadai tanpa menyumbat pori-pori.
Tidak membersihkan wajah di pagi hari
Tidak semua orang membutuhkan pembersihan pagi. Namun jika melakukan slugging di malam hari, membersihkannya di pagi hari adalah keharusan. Pelembab oklusif berpotensi menyumbat pori, dan pada dasarnya mereka menutup kulit.