Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkap solusi kekurangan jutaan unit Set Top Box (STB) untuk dibagikan kepada warga yang berhak menjelang migrasi siaran TV analog ke digital.
Juru bicara Kemenkominfo Dedy Permadi menjelaskan pihaknya terus mendorong hadirnya produsen STB di Indonesia, untuk menjaga kesiapan STB dalam negeri.
“Di mana saat ini sudah terdapat 13 vendor STB yang produknya siap untuk diperjualbelikan di pasaran,” tuturnya dikutip dari CCN, Senin, (11/4/2022).
Dedy mengklaim selalu berkomunikasi dengan sejumlah vendor STB untuk menjaga kesiapan STB selama masa Analog Switch Off (ASO) berlangsung, agar tak ada kelangkaan atau lonjakan harga STB.
Ihwal kekurangan pasokan 1,5 juta unit STB, Dedy menjelaskan hal itu karena ada anggaran yang belum disetujui.
Saat ini anggaran yang disetujui untuk memenuhi penyediaan STB sebanyak 5.215.795 unit, sedangkan total warga miskin yang bakal diberikan berdasarkan data Kementerian Sosial sejumlah 6,7 juta.
“Hal ini dikarenakan anggaran penyediaan kebutuhan STB sejumlah 6.7 STB sesuai data DTKS baru disetujui untuk memenuhi penyediaan sebanyak 5.215.795 unit STB,” ujar Dedy.
Dedy memastikan saat ini pemenuhan jumlah kebutuhan STB gratis sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, masih terus dilakukan.
Ia mengatakan Kemenkominfo juga akan kembali mengusulkan penambahan anggaran untuk melengkapi kebutuhan STB buat warga.
Sebelumnya pemerintah lewat Kemenkominfo mengaku kekurangan 1,5 juta unit STB, yang akan dibagikan gratis ke warga miskin. STB merupakan alat bantu tv analog yang diperlukan, untuk menangkap siaran tv digital.
Laporan kurangnya STB dibeberkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate yang mengatakan masih ada kebutuhan untuk pemberian STB gratis tahap satu dan dua.
Distribusi STB gratis buat warga miskin tahap pertama dilakukan pada 15 Maret hingga 30 April. Pada tahapan ini sebanyak 3,2 juta STB dibagikan ke masyarakat di 56 wilayah siaran di 166 kabupaten/kota. Pembagian STB tahap satu aman, namun kata Johnny ada kebutuhan buat tahap dua dan tiga.
Johnny mengatakan, tahap dua masih membutuhkan 152.565 unit STB sedangkan tahap tiga butuh 1.369.611 unit STB. Tahap dua meliputi 31 wilayah siaran di 110 kabupaten/kota, sementara tahap tiga menaungi 25 wilayah siaran di 65 kabupaten/kota.