Lagophthalmos nokturnal adalah kondisi tidur dengan mata terbuka atau kelopak mata hanya tertutup sebagian saja. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak. Namun, apakah tidur dengan mata terbuka itu normal dan aman bagi kesehatan mata?
Hingga kini, para ahli medis dan dokter belum menemukan penyebab pasti dari lagophthalmos nokturnal. Dilansir Terry Cralle, salah satu penyebab kuatnya bermula dari saraf dan otot di sekitar mata yang mengalami masalah. Otot atau saraf yang tegang membuat kelopak mata tak menutup secara keseluruhan.
Guna memastikan apakah Anda tidur dengan mata terbuka atau tidak, mungkin Anda membutuhkan orang lain untuk melihatkannya. Anda juga bisa mengeceknya melalui gejala-gejala yang ditimbulkannya, di antara lain mata kering, merasa ada sesuatu di mata, mata merah, penglihatan kabur, dan sensitif terhadap cahaya.
Dilansir American Academy of Ophthalmology, tidur dengan kondisi mata terbuka, sebenarnya tidak akan mempengaruhi kualitas tidur. Tapi, terbukanya kelopak mata membuat mata Anda menjadi kering dalam semalam. Seiring waktu, mata bisa jadi kering kronis dan menyebabkan paparan keratopathy, lecet kornea, goresan, hingga ulkus kornea.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami hal tersebut sebaiknya menemui dokter mata untuk berkonsultasi lebih lanjut. Karena penyebab lagophthalmos nokturnal tak hanya disebabkan oleh ketegangan otot atau saraf saja. Hal ini juga bisa terjadi lantaran mata Anda mengalami penyakit serius, seperti tumor, infeksi, kelumpuhan saraf mata (bells ‘palsy), hingga blepharoplasty.