in

Temuan Bukti Awal Penggunaan Kalender Suku Maya

Ilmuwan temukan bukti penggunaan Kalender Suku Maya di Piramida Guatemala. Foto: Wikimedia

Sebuah fragmen mural dari abad ketiga sebelum masehi (SM) ditemukan di dalam reruntuhan piramida Guatemala. Artefak ini menjadi bukti awal penggunaan kalender Suku Maya.

“Sistem penanggalan ini telah berlangsung setidaknya selama 2.200 tahun, dipertahankan oleh suku Maya selama masa perubahan, tekanan, dan tragedi yang luar biasa,” ungkap Profesor Seni dan Tulisan Mesoamerika Universitas Texas David Stuart seperti dilansir CNN, Senin (18/4/2022).

Para peneliti menemukan serpihan mural di situs arkeologi San Bartolo di kawasan hutan Guatemala Utara. Situs tersebut terkenal dengan penemuan ruang terkubur pada 2001 dengan lukisan dinding yang rumit dan berwarna-warni yang berasal dari sekitar 100 SM yang menggambarkan adegan seremonial dan mitologi Maya.

Pada fragmen mural terdapat tulisan Maya kuno untuk nomor tujuh di atas garis kepala rusa. Lambang ini adalah bagian dari kalendar kuno buatan suku Maya yang terdiri dari 260 hari yang berakar pada pengamatan pergerakan matahari, bulan dan planet-planet.

Kalender 260 hari, yang disebut tzolk’in, adalah salah satu dari beberapa sistem perhitungan waktu Maya yang saling terkait, juga termasuk sistem kalender matahari berisi 365 hari, sistem yang lebih besar yang disebut ‘Hitungan Panjang’ dan sistem bulan.

Stuart, penulis utama penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances, mendeskripsikan pecahan-pecahan itu sebagai dua potongan kecil plester putih yang muat di telapak tangan dan pernah dipasang pada dinding batu.

“Tembok itu sengaja dihancurkan oleh suku Maya kuno ketika mereka sedang membangun kembali ruang upacara mereka. Akhirnya tembok itu tumbuh menjadi sebuah piramida. Kedua bagian itu cocok satu sama lain dan memiliki kaligrafi dicat hitam, dibuka dengan tanggal ‘Tujuh Rusa.’ Selebihnya sulit dibaca,” tambah Stuart.

Sekitar 7.000 fragmen mural dengan ukuran bervariasi, mulai dari sekecil kuku, 20 kali 40 cm hingga berukuran 8 kali 16 inci, telah ditemukan di San Bartolo. Kumpulan bebatuan ini disebut oleh profesor antropologi dan rekan penulis studi Heather Hurst dari Skidmore College, New York sebagai sebuah teka-teki puzzle raksasa.

“Situs lain kemungkinan akan menemukan contoh lain, bahkan mungkin contoh yang lebih kuno,” kata Hurst.

‘Tujuh Rusa’ dan notasi lain yang terlihat pada 11 fragmen mural San Bartolo yang diperiksa dalam studi menandakan konvensi artistik dan penulisan yang matang di wilayah tersebut kala itu. Hal ini menunjukkan bahwa kalender kuno ini telah digunakan selama ratusan tahun.