Dulu kita hanya mengenal sabun mandi biasa. Namun saat ini, sudah banyak varian pembersih tubuh yang beredar di pasaran. Ada body wash, oil cleansers, active cleansers, shower gel dan body scrubs. Banyak yang mengira shower gel dan body wash sama saja, padahal keduanya berbeda.
Shower gel lebih kental dan konsistensinya lebih padat. Sementara body wash lebih luas, lebih mirip dengan sabun cair hingga yang lebih kental dan padat. Kedua formulasinya mengandung surfaktan lembut yang dapat membersihkan kulit, terlepas dari tekstur atau potensi berbusa. Kedua produk ini juga bisa dibuat tanpa mengeringkan sulfat.
“(Shower gel dan body wash) yang ideal dibuat tanpa sulfat keras seperti sodium lauryl sulfate, yang bisa merusak penghalang kulit,” kata dokter kulit bersertifikat Whitney Bowe, dilansir Mind Body Green.
Bowe menggunakan produk dengan bahan apa pun yang memulihkan penghalang dan membantu mengembalikan pH kulit ke kisaran normal, seperti lidah buaya, madu, susu dan oatmeal. “Kulit memiliki lapisan tak terlihat yang disebut mantel asam, dan kita perlu menghormati pH kulit agar tetap sehat,” lanjutnya.
Sebagian orang lebih menyukai sabun mandi berbusa karena membuat merasa lebih bersih, walau itu belum tentu benar. Sebagian lagi lebih menyukai formula yang tidak terlalu berantakan seperti gel yang membersihkan kulit tanpa banyak busa.
Lantas bagaimana dengan sabun batang? Sabun batangan jelas lebih hemat dan seringkali merupakan versi pencuci tubuh yang berkelanjutan. Namun perlu diketahui, sabun batangan harus disimpan dengan cara yang benar untuk menghindari pertumbuhan bakteri.