in

Pemerintah Jamin STB TV Digital Tak akan Langka

Set top box (STB), alat pengganti antena di tv analog agar bisa menononton siaran tv digital. Foto: iStock

 

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengklaim persediaan Set Top Box (STB) untuk televisi digital tidak akan langka seperti minyak goreng.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail menjelaskan Kominfo telah bekerja sama dengan 18 produsen nasional untuk menyediakan STB yang tersertifikasi.

“Tentu karena jumlahnya sudah tersedia banyak, kami harap tidak ada kelangkaan seperti minyak goreng. Saat ini ada 18 produsen nasional yang persiapkan [STB] untuk masyarakat. Harganya [STB] kompetitif, bergerak turun seperti yang kami amati,” kata Ismail dalam konferensi pers, Selasa (12/4/2022).

Lebih lanjut Ismail menerangkan Kominfo sejak jauh-jauh hari sudah mempersiapkan persediaan STB untuk masyarakat. Ini termasuk mendiskusikannya dengan Kementerian Perindustrian untuk mempersiapkan STB.

“Seluruh perangkat televisi yang ada di pasar itu yang bisa menangkap siaran digital. jadi kalau beli TV baru di toko elektronik pastikan TV nya adalah TV yang sudah bisa menangkap siaran digital,” kata dia.

“Dan untuk menjaga itu [kelangkaan STB] juga dilakukan secara online. Pembelian Set Top Box ini tidak hanya ada secara offline di toko elektronik tapi juga secara online,” ujar Ismail menambahkan.

Ismail memastikan produksi STB yang dibuat cukup besar oleh produsen STB nasional.

“Insya Allah mencukupi. Yang penting jangan menuju pada titik yang bersamaan. Dari sekarang dibeli perangkat itu,” terangnya.

Sementara itu, terkait STB gratis, Kominfo memastikan pemberian hanya akan diberikan kepada masyarakat miskin.

Berdasarkan data dari Kementerian Sosial, STB gratis akan diberikan maksimum kepada 6,7 juta Kepala Keluarga (KK) dengan perkiraan total 40 juta televisi yang digunakan.

“STB gratis hanya untuk masyarakat tidak mampu. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan seluruh penyelenggara multiplexing untuk menuntaskan kewajiban masyarakat miskin tadi. Kita review mingguan, cek distribusinya. Insya Allah akan sampai pada tahapnya untuk kita selesaikan 6,7 juta itu,” tutup Ismail.