in

Alasan Wanita Menopause Lebih Sering Merasa Lapar

Ilustrasi makan.

Pada tahap awal menopause, tubuh mengalami perubahan, salah satunya ialah nafsu makan lebih tinggi. Jadi, saat orang pada umumnya makan tiga kali dalam sehari, perempuan yang memasuki menopause bisa lebih sering.

Rasa lapar muncul saat tubuh membutuhkan asupan kalori. Tubuh menggunakan makanan sebagai bahan bakar. Semakin banyak bergerak, semakin sering pula perlu makan.

Nafsu makan dikendalikan oleh sistem hormon kompleks, yang semuanya harus seimbang agar berfungsi dengan baik. Saat tubuh bekerja dengan baik, makan hingga merasa puas akan membuat sinyal lapar yang dikirimkan hormon jadi padam. Hormon inilah yang membuat Anda merasa kenyang, jadi jika tidak seimbang maka akan mendatangkan malapetaka.

Hormon seks—estrogen, progesteron dan testosteron—berfluktuasi sebelum, selama, dan setelah menopause. Kebanyakan wanita akrab dengan ketiga hormon tersebut. Namun, ada juga hormon lain yang berperan. Dua hormon yang kurang dikenal yang disebut ghrelin dan leptin mengontrol sinyal yang memberi tahu tubuh apakah kita lapar atau kenyang. Kedua hormon ini juga mengalami perubahan selama menopause.

Ghrelin berasal dari perut, yang melewati aliran darah dan masuk ke otak untuk memberi sinyal bahwa perut kosong dan sudah waktunya untuk makan. Kita menyebutnya dengan rasa lapar.

Leptin melakukan sebaliknya. Hormon yang dibuat dalam sel-sel lemak itu bertugas memberi tahu otak saat ada banyak lemak untuk bahan bakar. Ini yang disebut dengan kenyang.

Studi pada 2009 terhadap 40 wanita pra, pasca, dan perimenopause menemukan bahwa ghrelin meningkat pada beberapa wanita paruh baya, sementara pada saat yang sama, tingkat leptin mereka menurun.

Hal ini berarti, tingkat hormon rasa lapar meningkat saat kadar hormon kenyang turun. Dan hasilnya? Bagi sebagian wanita paruh baya, kelaparan sulit dikendalikan.