in

Rencana Amerika Bangun Terowongan dan Tambang Logam di Bulan

Ilustrasi. Astronot berjalan di permukaan Bulan. Foto: Sciencemag

Selama lima tahun, program rahasia pemerintah Amerika Serikat (AS) yang bertugas meneliti teknologi luar angkasa, pernah mengusulkan rencana untuk menggunakan bom nuklir untuk membuat terowongan ke pusat Bulan.

Dikutip dari PC Gamer, alasan untuk membuat lubang ke Bulan yang mereka klaim adalah untuk mencari logam yang 100 kali lebih ringan dari baja, tetapi masih memiliki kekuatan baja.

Pada tahun 2007, Advanced Aerospace Threat Identification Program (AATIP) pertama kali dibentuk untuk menyelidiki UFO dan fenomena udara yang tidak dapat dijelaskan lainnya.

Dalam lima tahun keberadaannya, program Departemen Pertahanan AS ini menggunakan anggaran USD 22 juta untuk meneliti berbagai seperti teknologi siluman, lubang cacing yang dapat dilalui, dan dark energy.

Usulan itu “sederhana’. Dalam sebuah bab laporan tentang Negative Mass Propulsion berjudul “Making a Tunnel through the Moon,” energi yang dilepaskan dari ledakan nuklir sedikit banyak akan meledakkan lubang berbentuk terowongan yang sempurna melalui kerak Bulan.

Setelah itu, terowongan penambangan akan dibangun untuk menemukan dan mengekstraksi logam Bulan yang potensial.

Lantas seberapa besar ledakan yang dibutuhkan untuk sampai ke pusat Bulan? Laporan itu mengatakan, diperlukan ledakan sebesar 50 Megaton untuk menggali poros terowongan.

Ledakan ini cukup masuk akal diciptakan oleh perangkat peledak termonuklir yang menggunakan teknik lensa gelombang detonasi. Tentu saja peledak yang diperlukan akan jauh lebih sedikit jika dibandingkan memakai bahan peledak fisik.

Dinding terowongan itu sendiri perlu dibuat dengan keramik karena air yang digunakan untuk membuat beton hanya sedikit tersedia di Bulan. Tampaknya, mereka benar-benar telah memperhitungkan segalanya.

Meskipun AATIP dibubarkan pada tahun 2012, masih banyak perburuan UFO yang didanai pembayar pajak yang berlanjut dalam bentuk Unidentified Aerial Phenomena Task Force (UAPTF) yang bekerja di dalam Kantor Intelijen Angkatan Laut AS.

Departemen Pertahanan AS juga memiliki program serupa yang disebut Airborne Object Identification and Management Synchronization Group atau AOIMSG yang menangani setiap laporan UFO di dalam wilayah udara DOD.

Fun fact, meski sudah dibubarkan, publik tidak mengetahui keberadaan AATIP hingga bos lamanya, Luis Elizondo, mengundurkan diri dari Pentagon dan membocorkan keberadaannya kepada pers pada 2017.

Jika kalian bertanya-tanya tentang misi “mengeruk kekayaan” Bulan saat ini, NASA diperkirakan akan meluncurkan misi Bulan pertamanya dengan penerbangan debut roket raksasa Artemis 1 pada bulan Mei tahun ini.

Tidak ada kabar apakah NASA akan mengirim bahan peledak atau tidak, meskipun kita tahu ada rencana AS untuk “meledakkan” Bulan.