in

Trik Terhindar Kecurangan Oknum Petugas Nakal SPBU

Ilustrasi. Foto: Antara

Untuk menghindari kecurangan oknum petugas di SPBU, umumnya di masyarakat menggunakan tiga metode untuk membeli bahan bakar.

Pertama adalah pengendara menyebutkan nominal rupiah seperti Rp20.000 atau Rp50.000 untuk mengatakan jumlah bahan bakar yang hendak dibeli.

Lantas cara kedua adalah pengendara menyebut bahan bakar yang hendak dibeli dengan satuan liter. Contohnya membeli bensin sebanyak satu liter atau dua liter.

Lalu yang ketiga pembeli langsung membeli bahan bakar full tank, sehingga nominal yang dibayar akan menyesuaikan bensin yang didapat tanpa ada ukuran baku dari pegawai SPBU.

Dari ketiga metode tersebut mana yang paling valid untuk pengendara pilih agar terhindar dari kenakalan oknum pegawai SPBU?

Paimin, Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka, mengatakan bahwa baik menyebut nominal harga, satuan liter, maupun full tank sebetulnya sama saja. Sebab mesin SPBU tetap akan mengkonversikan ke satuan liter jika pengendara menyebutkan nominal rupiah.

“Misalnya beli bensin Pertamax Rp50.000, dapatnya sekitar 5 liter sampai 6 liter. Sama saja kalau membeli 5 liter bensin akan Rp50.000 juga,” ujar Paimin dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/5/2022).

Membeli bensin dengan menyebut nominal rupiah lebih sering dilakukan banyak orang karena lebih mudah dan mempercepat transaksi. Pengendara tidak perlu repot menyiapkan uang receh. Petugas juga tidak repot menyiapkan uang kembalian jika dibutuhkan.

Menurut Paimin, yang terpenting jika hendak menghindari kecurangan di SPBU, adalah memperhatikan proses pengisian bahan bakar dari awal hingga akhir.

“Setelah itu, minta struk transaksi kepada petugas agar bisa dilihat apakah uang yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah takaran liter BBM yang dibeli,” ujarnya menambahkan.