in

Mengenal Elliott Tanner, Bocah yang Raih Sarjana di Usia 13 Tahun

Elliott Tanner. Foto: Michelle Tanner

Seorang anak ajaib di bidang sains telah memukau para profesor dan teman-teman sekelasnya dengan menjadi lulusan perguruan tinggi pada usia 13 tahun. Elliott Tanner, nama bocah itu, baru saja lulus dari University of Minnesota dengan gelar sarjana fisika, dengan peminatan di bidang matematika.

“Saya merasa sangat gembira,” kata Elliott, dikutip Live Science.

“Saya masih tidak menyangka,” lanjut Elliott.

Orang tua Elliott pertama kali menyadari bahwa putra mereka berbakat sebelum dia mulai sekolah. Elliott menunjukkan kemampuan bahasa dan matematika yang luar biasa sejak usia 3 tahun.

Kemudikan saat dia berusia 5 tahun, Elliott mendaftar di taman kanak-kanak setempat, tetapi tak lama kemudian dikeluarkan dari sekolah karena pendidikan tradisional tidak cocok untuknya.

“Dia berbicara tentang akselerator partikel ketika berusia 5 tahun, padahal anak-anak lain masih bermain sebagai Superman di taman bermain,” kata Michelle Tanner, ibu Elliott.

Bocah itu kemudian menjalani home schooling, yang lebih cocok bagi Elliott yang haus akan ilmu pengetahuan.

“Elliott akhirnya belajar dan mengonsumsi informasi lebih cepat daripada yang bisa kami berikan,” kata Tanner.

“Kamarnya penuh dengan buku pelajaran. Dia sering meminta hadiah uang tahunnya untuk membeli buku daripada mainan,” tambahnya.

Pada usia 9 tahun, bocah yang senang main board games ini telah menyelesaikan sebagian besar kurikulum untuk siswa sekolah menengah atas. Akhirnya, orang tuanya mendaftarkan si bocah ajaib di community college setempat.

Di community college itulah Elliott benar-benar memuaskan minatnya di bidang sains. “Saya ingin menjadi ahli matematika,” kata Elliott. “Di sana saya mengikuti kelas fisika yang sangat menggugah dan menginspirasi saya untuk belajar lebih banyak tentang rahasia dunia.”

Ketika berusia 11 tahun, Elliott dipindahkan ke University of Minnesota untuk mulai belajar fisika dan matematika. Transisi Elliott ke kehidupan kampus mengejutkan para profesor dan teman-teman sekelasnya yang jauh lebih tua.

“Kadang-kadang ada kebingungan mengapa saya ada di sana (di kelas), tetapi perasaan itu cepat hilang,” kata Elliott.

Meskipun pengalaman kuliahnya sedikit berbeda dari teman-teman sekelasnya, Elliott masih bergaul dengan teman-temannya, mendiskusikan pekerjaan rumah, serta berdebat topik fisika atau menonton film.

Saat ini, Elliott telah diterima di program doktor fisika Universitas Minnesota dan akan memulai program doktornya pada tahun akademik baru mendatang.