in

Tips Aman Mengemudi di Jalan Tol Saat Ada Binatang

Ilustrasi berkendara di jalan tol. Foto: Nissan.co.id

Baru-baru ini, sebuah truk hilang kendali dan berujung terbalik akibat menghindari seekor hewan yang ingin menyeberang di jalan tol. Kejadian ini sempat viral di dunia maya dan bikin tanda tanya apa yang seharusnya pengemudi lakukan di situasi ini.

Dalam video yang diunggah Dashcam Indonesia, terlihat truk tersebut sedang melaju di jalur kanan jalan tol kemudian seekor hewan menyeberang. Setelah itu truk terlihat oleng kemudian bergeser ke kanan lantas terjerumus ke parit pembatas jalan kemudian terguling.

“Truck minyak goreng terguling di tol cipali, gara-gara kaget ada seekor anjing nyebrang,” tulis deskripsi dalam unggahan itu.

Lalu, apa yang harus dilakukan jika mengalami hal seperti di atas?

Hal pertama yang harus disadari adalah mengemudi penuh risiko, jadi seseorang mesti selalu konsentrasi dan menjunjung keselamatan berkendara saat mengerjakannya. Ini berarti menghindari prilaku yang mengganggu seperti main ponsel, mengobrol memicu emosi atau mendengarkan lagu yang bikin buyar konsentrasi.

Hal kedua yakni selalu menaati peraturan, karena peraturan adalah kesepakatan bersama tentang apa yang harus dilakukan ketika dalam situasi tertentu. Misal, truk yang berjalan lambat seharusnya berada di kiri jalan tol, jalur kanan bisa dipakai hanya ketika ingin mendahului namun dengan pertimbangan keselamatan.

Praktisi keselamatan berkendara Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menjelaskan keputusan pengemudi menghindari anjing atau binatang lain menyeberang jalan berpotensi menambah masalah.

Ia mengatakan menghindar dapat membuat pengemudi kehilangan kendali. Lalu kata dia belum tentu binatang itu bakal benar terhindar dari tabrakan kendaraan.

“Sudah menghindar, keseimbangan hilang, tambah ban salah satunya bisa ngelindes binatang itu. Ya itu rata-rata bisa terbalik,” kata Sony dikutip dari CNN, Sabtu (14/5/2022).

Dia menjelaskan alasan mobil rentan terbalik dalam situasi seperti itu, yaitu disebut berkaitan dengan kecepatan tinggi, misalnya di atas 50-60 km per jam.

Kata dia manuver menghindar pada kecepatan tersebut tidak mudah, apalagi jika pengemudi panik. Dikatakan tidak semua orang punya kemampuan mengemudi baik sehingga mampu menghindar secara tepat dan aman.

“Karena kita tidak pernah latihan. Kita taunya menghindar. Itu kan refleks karena kaget. Tapi menghindar ini harus ada hitungan pas dan tepat. Jangan cuma menghindar,” ucap dia.

Sony mengatakan bila pengemudi menghadapi kondisi demikian, solusinya merelakan diri menabrak binatang menyeberang karena pilihan lain dianggap merugikan. Pada video itu yang terjadi adalah kecelakaan tunggal lantaran truk terguling ke parit, namun ini bisa merugikan orang lain jika truk oleng dan terguling ke kiri kemudian menabrak kendaraan di sekitar.

Sony juga bilang saat pengemudi memutuskan menabrak binatang harus dipastikan posisi mobil tetap lurus dan segera kurangi kecepatan tanpa mengerem mendadak.

“Ingat kurangi kecepatan, bukan rem mendadak. Misal yang nyeberang manusia ya oke, tapi kalau dadakan ada binatang ya tabrak saja,” kata Sony.