Tidak lama setelah Elon Musk mengatakan ia akan menunda proses pembelian Twitter, CEO Twitter Parag Agrawal mengatakan ia masih memperkirakan penjualan akan berhasil, tapi ia tetap bersiap untuk semua skenario.
Dalam rangkaian cuitannya, Agrawal tidak secara spesifik menyebutkan komentar Musk soal penundaan pembelian. Ia mengatakan deal ini bisa saja gagal tapi sebagai CEO ia tetap akan memimpin perusahaan.
“Meskipun saya mengira kesepakatan akan tercapai, kita harus siap untuk semua skenario dan melakukan apa yang tepat untuk Twitter,” kata Agrawal dalam cuitannya.
“Saya bertanggung jawab untuk memimpin dan mengoperasikan Twitter, dan tugas kita adalah membangun Twitter yang semakin kuat setiap harinya,” sambung Agrawal.
Musk sebelumnya mengatakan akan menunda pembelian Twitter sampai ia mendapatkan informasi tentang berapa banyak akun bot dan spam yang ada di Twitter. Berdasarkan laporan keuangan Twitter pada Q1 2022, jumlah akun spam dan bot diklaim kurang dari 5%.
Padahal, menyingkirkan akun bot dan spam merupakan salah satu fokus Musk untuk membenahi Twitter. Sebagai pemilik baru Twitter, Musk mengatakan ia akan mengotentikasi pengguna sebagai manusia nyata untuk memberantas aktivitas tidak autentik.
Tapi CEO SpaceX dan Tesla ini tidak bisa membatalkan proses akuisisi ini begitu saja. Ia harus membayar biaya pembatalan sebesar USD 1 miliar dan terancam digugat karena melanggar kontrak.
Komentar Agrawal datang hanya sehari setelah Twitter mengumumkan akan menghentikan perekrutan karyawan, membatalkan tawaran kerja, dan menghemat pengeluaran. Perusahaan berlogo burung ini juga merombak manajemen dengan mendepak dua eksekutif.
“Industri kami sedang berada dalam lingkungan makro yang sangat menantang — saat ini,” kata Agrawal.
“Saya tidak akan menggunakan kesepakatan ini sebagai alasan untuk menghindari pengambilan keputusan penting untuk kesehatan perusahaan, begitu pula pemimpin lainnya di Twitter,” imbuhnya.