Memelihara tanaman merupakan hobi yang populer di tengah masyarakat. Merawat tanaman sering dilakukan untuk mengisi waktu luang, menghilangkan bosan, hingga sebagai bisnis.
Namun, bukan hanya itu. Selain untuk mengisi waktu luang dan berbisnis, hobi merawat tanaman juga bisa digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis?
Sebuah penelitian menemukan bahwa penggunaan istilah ‘plant mom’ dan ‘plant dad’ pada bio aplikasi kencan Tinder masing-masing naik sebanyak 15 dan 30 persen di tahun ini, sebagaimana dikutip dari Elite Daily.
Hal tersebut menggambarkan betapa merawat tanaman menjadi identitas yang digunakan banyak orang untuk menarik perhatian lawan jenis.
Hal yang sama juga ditemukan di aplikasi kencan lainnya, Bumble. Di aplikasi tersebut, ‘berkebun’ merupakan salah satu dari 10 minat yang bertahan di posisi teratas yang digunakan para pengguna pada Desember 2021.
Memiliki dan merawat tanaman di rumah tak hanya sekadar bentuk kecintaan seseorang terhadap keindahan. Namun, hobi tersebut juga bisa menjadi indikator bagaimana seseorang berperilaku dalam sebuah hubungan.
Terapis hubungan dan seks Claudia Johnson mengatakan bahwa kepemilikan tanaman secara tidak sadar memberi isyarat kepada calon pasangan tentang diri Anda.
Seseorang yang gemar memelihara tanaman dipandang sebagai pribadi yang dewasa, berintegritas, menghormati makhluk hidup, dan memiliki jiwa mengasuh.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Erin Marino, pemimpin redaksi The Sill, media yang membahas segala macam soal tanaman. Ia mengatakan bahwa memiliki tanaman di rumah menandakan sosok yang dapat dipercaya.
“Bisa diartikan bahwa seseorang yang memiliki tanaman dan merawatnya adalah orang yang baik, sabar, menyukai alam, tak keberatan jika tangannya harus kotor, dan suka mempelajari hal baru,” ujar Marino.
Selain itu, pemilik tanaman juga dianggap memiliki rasa penasaran yang alami dan siap untuk gagal serta jatuh berkali-kali. Betapa tidak, merawat tanaman sendiri pada dasarnya bukan perkara mudah. Ada kalanya tanaman gagal tumbuh saat Anda sudah berusaha sedemikian rupa.
Namun, dari kegagalan itu, seseorang tak langsung patah arang. Pemilik tanaman biasanya akan belajar dari kesalahan yang dilakukan sebelumnya, untuk kemudian mencoba cara yang baru.