Saat memilih pelembap, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, termasuk diet, cuaca, gaya hidup, obat-obatan, kondisi medis atau dermatologis tertentu, hormon, perawatan kulit, dan yang terpenting jenis kulit. Formula pelembap biasanya berbeda untuk setiap jenis kulit.
Kulit berminyak lebih baik menggunakan pelembap ringan, non-komedogenik, berbasis gel. Sebab dapat membantu menghidrasi kulit tanpa membuatnya terlihat berat dan berminyak. Bahan pengontrol sebum dalam produk seperti niacinamide adalah bonus.
Ada mitos bahwa kulit berminyak tak membutuhkan pelembap. Itu salah besar. Sebab, pelembap membantu menjaga penghalang kulit, menjaga sekresi sebum dan membantu menghidrasi kulit terlebih jika sedang menjalani pengobatan jerawat yang dapat sangat mengeringkan.
Sementara kulit normal cocok dengan lotion atau formulasi krim. Adapun kulit kering membutuhkan krim yang lebih tebal atau formulasi berbasis minyak salep yang dapat mengunci kelembapan. Silikon seperti dimethicone dalam formulasinya cocok untuk kulit normal dan kering.
Kulit sensitif bakal menjadi lebih baik dengan pelembap losion atau krim karena gel yang pada dasarnya mengering. Bahan-bahan yang menenangkan seperti lidah buaya dan chamomile yang ada dalam pelembap bisa membantu.
Sebelum memilih pelembab, perhatikan label daftar bahan yang ada pada kemasan. Oklusif seperti petroleum jelly atau lanolin harus dihindari sebagai bahan pelembab untuk kulit berminyak. Di sisi lain, bahan ini bekerja dengan baik pada kulit kering.