in

Ban Tanpa Udara Model Baru Disebut Lebih Kuat

Ban tanpa udara, noair, buatan Toyo Tires. Foto: Toyotires-global

Salah satu produsen ban tanpa udara, Toyo Tires, mengungkapkan telah mendapatkan perkembangan signifikan soal teknologi baru itu. Ban tanpa udara atau airless dikatakan memiliki ketahanan seperti ban konvensional dan mendekati peluncurannya di Jepang.

Ban airless dirancang tak butuh tekanan udara jadi mustahil kempis serta tak mungkin mengalami kebocoran seperti ban konvensional.

Ban bertekanan udara atau pneumatic telah ditemukan pada 1880-an, masalah besar pada desain ini adalah potensi kebocoran.

Ban pneumatic sudah digunakan selama puluhan tahun. Seiring waktu produsen ban juga mengembangkan solusi lain, misalnya run flat tyre, yang tetap bisa digunakan saat mengalami kebocoran namun hanya dalam jarak terbatas.

Run flat tyre banyak digunakan di mobil-mobil baru dan telah mengubah desain ruang mobil lantaran tak butuh ban cadangan.

Inovasi lainnya adalah ban airless yang didesain jauh berbeda dari ban pneumatic. Dua produsen yang mengembangkannya adalah Michelin dan Toyo Tires.

Toyo telah mengembangkan ban airless sejak 2006 dan pada September 2017 meluncurkan prototipe pertama yang bisa digunakan di mobil penumpang dan kecepatan tinggi. Ban itu dinamakan noair.

Rancangan noair memiliki jari-jari bersilangan yang terinspirasi kursi lipat. Fungsinya menyerap guncangan jalan seperti udara pada ban pneumatic.

Nikkei Asia menjelaskan jari-jari noair sekarang diklaim Toyo telah 10 kali lebih kuat dibanding pertama kali meluncur. Lalu ketahanan pengereman juga disebut meningkat sekitar 40 persen hingga performanya sebanding ban pneumatic.

“Kami telah membuat kemajuan revolusioner dalam teknologi kami,” kata Tamotsu Mizutani, kepala penelitian dan pengembangan Toyo.

Ketahanan telah menjadi masalah besar Toyo mengembangkan ban noair, namun sepertinya perusahaan sudah menyempurnakan desainnya hingga bisa ditargetkan digunakan publik.

Namun demikian ketahanan bukan satu-satunya masalah ban airless karena regulasi di Jepang menyatakan ban ini tak boleh digunakan di jalan umum.

Toyo berencana menjual ban airless buat kendaraan khusus di ruang privat, misalnya pada mobil golf. Toyo berharap ban airless akan semakin banyak digunakan seiring publik beralih ke kendaraan listrik.

Sejauh ini Toyo tak menyatakan secara resmi kapan ban airless akan dijual ke publik. Diketahui pula ada masalah lain soal inovasi ini yakni tentang biaya produksi yang mahal.

“Kami akan mencari lebih banyak aplikasi untuk ban airless sambil bergerak cepat menuju komersialisasi,” kata Mizutani.