Kondisi laut di Bumi semakin mengkhawatirkan. Sebab, lautan pada tahun 2021 semakin panas dan asam dibandingkan sebelumnya.
Berdasarkan laporan terbaru Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), hal itu kian diperparah lapisan es yang mencair, sehingga berdampak pada naiknya permukaan air laut.
“Iklim kita berubah drastis di depan kita. Panas yang terperangkap oleh gas rumah kaca yang disebabkan ulah manusia yang menghangatkan planet ini selama beberapa generasi mendatang,” ujar Sekretaris Jenderal WMO, Petteri Taalas dalam pernyataan dikutip dari The New Daily, Kamis (19/5/2022).
Laporan WMO ini mengikuti penilaian iklim terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memperingati bahwa umat manusia harus secara drastis mengurangi emisi gas rumah kaca.
Bila tidak, maka manusia akan mendapatkan ganjarannya di masa mendatang, seperti semakin besar terhadap perubahan iklim.
WMO menyebutkan tingkat karbon dioksida dan metana menjadi faktor yang bikin iklim di atmosfer pada tahun 2021 semakin hangat melampaui rekor sebelumnya.
Secara global, suhu rata-rata tahun lalu itu 1,11 derajat Celcius di atas rata-rata pra industri, karena dunia beberapa inci lebih dekat ke ambang batas 1,5 derajat di mana efek pemanasan diperkirakan akan menjadi drastis.
Memang tahun lalu, suhu sedikit menurun dibandingkan 2020 karena efek pendinginan La Nina di wilayah Pasifik. Kendati begitu, yang menjadi perhatian adalah itu masih termasuk dalam tujuh tahun terpanas.
“Hanya masalah waktu saja sebelum kita melihat rekor tahun terpanas lainnya,” kata Taalas.
Alhasil, Bumi yang sebagian besarnya adalah lautan ini menanggung beban pemanasan dan emisi. Disebutkan, perairan menyerap sekitar 90% akumulasi panas bumi dan 23% emisi karbon dioksida dari aktivitas manusia.
Laut juga semakin hangat lebih cepat dalam 20 tahun terakhir yang bikin pecah rekor di 2021. Laut juga jadi paling asam dalam setidaknya 26 ribu tahun akibat menyerap dan bereaksi dengan lebih banyak karbon dioksida di atmosfer.
Adapun, laut ini pun meningkat 4,5 cm dalam satu dekade terakhir dengan peningkatan pada 2013-2021 ini lebih cepat dua kali lipat dari periode 1993-2002.