Sebagian orang bermasalah jika terpapar debu karena dapat menyebabkan alergi. Alergi itu merupakan reaksi terhadap tungau yang berkembang biak dalam debu. Jenis tungau ini biasanya memakan sel kulit mati yang menempel di perabotan rumah, tempat tidur, dan karpet.
Penyebab alergi debu
Biasanya alergi debu terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap sumber alergen. Reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing seperti serbuk sari, bulu hewan, dan tungau penyebab alergi. Saat seseorang mengalami alergi, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi yang menentukan alergen tertentu sebagai sesuatu yang berbahaya.
Jika tubuh terpapar alergen, sistem kekebalan tubuh dapat menghasilkan respons peradangan di saluran hidung atau paru-paru.
Gejala alergi
Seseorang yang alergi debu akan mengalami beberapa gejala, seperti, demam, bersin, mata merah dan berair. Gejala lainnya, batuk, pilek, hidung gatal atau tersumbat, dan bengkak di bagian bawah mata.
Sebagian alergi yang cenderung parah dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Menjaga kebersihan perabotan rumah termasuk salah satu cara paling mudah untuk mencegah alergi debu. Sebab, American College of Allergy Asthma and Immunology menjelaskan, organisme kecil penyebab alergi tak bisa dilihat mata.
Cara mencegah tungau debu
Menjaga kelembapan
Kelembapan ruangan perlu dijaga di bawah 50 persen guna meminimalkan pertumbuhan tungau debu rumah. Buka jendela, setidaknya satu jam per hari saat kemarau untuk mengurangi kelembapan.
Cegah tungau bersarang
Debu mudah menempel di tempat yang permukaannya kasar. Sebaiknya mempertimbangkan jumlah perabotan yang memungkinkan menjadi sarang tungau. Tempat tidur juga rentang jadi sarang tungau. Kebersihan tempat tidur sangat penting untuk mencegah tungau bersarang, setidaknya dibersihkan sekali setiap pekan.
Kebersihan karpet
Karpet menjadi tempat yang paling disukai tungau untuk membuat sarang. Jika di rumah ada anggota keluarga yang punya riwayat alergi debu, sebaiknya tidak memakai karpet di rumah.