Taylor Swift sangat bahagia setelah menerima gelar honorary doctorate of fine arts dari New York University (NYU), Rabu (18/5) waktu setempat. Ia menyebut gelar didapatnya berkat lagu twenty two atau yang ia rilis sepuluh tahun lalu.
“Saya yakin 90 persen, alasan saya di sini karena lagu yang saya ciptakan berjudul 22,” kata Taylor dilansir lama NYU.
Pemenang penghargaan Grammy 11 kali itu lalu mengatakan tidak ada saran yang tepat tentang pilihan hidup.
“Kabar buruknya itu tergantung kamu, begitu juga kabar baiknya. Belajarlah hidup berdampingan dengan rasa ngeri,” kata Swift.
Menurut Swift semua yang diraihnya kini tak lepas dari kesulitan yang ia terima selama menjalani kariernya sebagai penyanyi. Ia menganggap, ada saatnya manusia melihat kesulitan sebagai kebijaksanaan.
“Hal buruk selalu terjadi pada kita. Kita akan baik-baik saja dan belajar darinya juga menjadi lebih kuat. Asalkan kita beruntung dan tahu caranya bernafas. Kita akan menarik dan mengeluarkan nafas dengan benar. Saya doktor sekarang, jadi tahu caranya bernapas dengan benar,” kata Swift.
Dengan menggunakan toga berwarna ungu, Taylor mengucapkan terima kasih kepada NYU karena memberikan gelar doktor kehormatan kepadanya.
“Saya berterima kasih karena NYU memberikan gelar ini pada saya secara teknis setidaknya dalam kertas, seorang doktor,” kata Swift.
Upacara kelulusan Taylor Swift sendiri menarik perhatian publik. Bahkan ada beberapa yang berusaha membeli tiket upacara.
Sebelumnya, NYU tepatnya Clive Davis Institute of Recorded Music menggelar mata kuliah yang berhubungan dengan Taylor Swift. Mata kuliah tersebut diajarkan oleh penulis Rolling Stone Brittany Spanos dengan bahasan Taylor Swift sebagai bintang pop dan pesona publiknya.