in

Sekilas tentang Gunung Everest, Gunung yang Terus Bertambah Tinggi

Gunung Everest. Foto: Getty Images

Gunung Everest, yang dinobatkan sebagai puncak tertinggi dunia, masih tumbuh beberapa milimeter lebih tinggi menjulang ke angkasa setiap tahun.

Di planet lain di Tata Surya kita, banyak gunung lain yang membuat gunung-gunung di Bumi tampak kerdil. Ilmuwan mencari tahu apakah besar dan tinggi gunung di Bumi memiliki batasan.

Gunung Everest menjulang 8.848,86 meter di atas permukaan laut, menurut survei gabungan resmi terbaru yang dilakukan China dan Nepal, dua negara tempat rangkaian pegunungan Himalaya berdiam.

Tapi, Everest bukan satu-satunya raksasa di pegunungan ini. Sebanyak 10 dari 14 puncak dunia dengan ketinggian lebih tinggi dari 8.000 m di atas permukaan laut, dapat ditemukan di pegunungan Himalaya.

Ahli geologi dan manajer program senior National Geographic Society di Amerika Serikat Aurora Elmore mengatakan, Everest ada di antara “raksasa-raksasa” Himalaya lainnya.

“Jika Anda pernah terbang di atas Greenland atau Pegunungan Rocky di Kanada, Anda dapat melihat gunung-gunung besar, tetapi Himalaya berada di level lain,” kata Elmore seperti dikutip dari BBC.

Dikelilingi oleh begitu banyak puncak besar lainnya, apakah mungkin menganggap Everest sebagai “monster”? Elmore tampak ragu-ragu sebelum menjawab.

“Ini seperti mencoba memberi tahu orang yang paling tinggi di tim bola basket,” katanya akhirnya.

“Mereka semua tinggi, tapi mana yang paling sedikit lebih tinggi?,” imbuh Elmore.

Puncak tertinggi

Sejarah pengukuran gunung tertinggi di dunia itu dimulai pada tahun 1852. Di tahun yang sama, di Eropa, Charles Dickens menerbitkan serial novelnya bertajuk Bleak House.

Sementara itu, Amerika Utara telah mulai menguji mesin pemadam kebakaran bertenaga uap pertamanya. Di Asia, ketinggian Gunung Everest masih menjadi misteri sehingga hanya dikenal sebagai “Puncak XV”.

Radhanath Sikdar, seorang matematikawan India, dipekerjakan oleh Inggris untuk mengerjakan Great Trigonometrical Survey mereka. Mereka ingin mengumpulkan gambaran geografis yang lebih akurat tentang wilayah yang mereka duduki sehingga mereka dapat mengontrolnya secara lebih efektif, baik untuk tujuan perdagangan atau militer.

Menggunakan trigonometri, Sikdar mengukur sudut horizontal dan vertikal puncak Everest dari puncak gunung lain yang posisi dan ketinggiannya sudah diketahui.

Dengan melakukan itu, dia membuat penemuan penting: gunung tertinggi yang pernah tercatat. Menurut perhitungannya, gunung itu memiliki ketinggian 8.839,8 meter.

Meskipun teknologi di balik pengukuran gunung sudah lebih maju sejak tahun 1850-an, perhitungan Sikdar sangat akurat, hanya berbeda sembilan meter dari ketinggian resmi terbaru.

Terlepas dari temuan Sikdar, gunung itu akhirnya dinamai sesuai nama bos Sikdar, surveyor Inggris Sir George Everest, yang telah pensiun beberapa tahun sebelum penemuannya.

Sejak saat itu, tim terus bekerja untuk memahami ketinggian Gunung Everest. Pada tahun 1954, sebuah survei India menetapkan Gunung Everest setinggi 8.848 meter, sebuah angka yang diakui oleh pemerintah Nepal. Tapi kemudian, pada tahun 2005, China mengukur tingginya 8.844,43 meter hampir empat meter lebih rendah.