in

Mengetahui Misi Erik Ten Hag di Man United

Erik Ten Hag sepakat melatih Manchester United. Foto: AFP

Pelatih Manchester United Erik ten Hag dalam wawancara resmi pertama menilai era Manchester City dan Liverpool bisa berakhir.

“Pada saat ini saya mengagumi mereka. Saya mengagumi mereka berdua. Permainan mereka, pada saat ini, sepak bola yang sangat fantastis, baik Liverpool maupun Manchester City,” ujar Ten Hag dikutip dari situs resmi MU.

“Tetapi Anda akan selalu melihat bahwa sebuah era bisa berakhir. Saya tak sabar untuk bertarung dengan mereka dan saya yakin semua klub lain di Liga Inggris ingin melakukan itu,” ucap Ten Hag menambahkan.

Itu jadi cara Ten Hag menjawab soal pertanyaan tentang tidak ada tim atau pelatih yang akan juara Liga Inggris selama era Pep Guardiola dan Jurgen Klopp masih ada.

Secara tersirat jawab Ten Hag mengembalikan ingatan hampir 10 tahun lalu ketika era kejayaan Man United bersama Sir Alex Ferguson berakhir.

Man Utd langsung puasa gelar Premier League ketika Alex Ferguson lengser usai juara Liga Inggris msuim 2012/2013. Tujuh pelatih berganti, termasuk caretaker, namun tidak ada yang mampu membawa MU juara liga.

Berbicara trofi hanya Jose Mourinho yang memberikan banyak gelar untuk Man Utd: Liga Europa dan Piala Liga Inggris 2016/2017 plus Community Shield. Sejak 2017/2018 hingga kini, MU puasa trofi.

Dalam sembilan musim terakhir Man City mendominasi Premier League dengan meraih lima gelar juara, empat di antaranya ‘disikat’ Pep Guardiola yang gabung The Citizens sejak 2016.

Empat gelar lain terbagi untuk Leicester City, Chelsea, dan Liverpool. The Blues meraih dua gelar: 2014/2015 dan 2016/2017.

Tetapi dalam lima musim belakangan, persaingan Man City dan Liverpool begitu sengit. Musim 2018/2019 dan 2021/2022 berlangsung ketat hingga pertandingan terakhir.

Ketika Man City dan Liverpool asyik mendominasi Premier League, Man United dalam kondisi sebaliknya, terpuruk, bahkan hancur habis-habisan.

Man Utd bukan saja gagal meraih trofi pada musim ini, namun juga mencatatkan rekor terburuk selama di Premier League. Mengoleksi 58 poin dalam 38 pertandingan adalah yang terburuk bagi MU.

Sebelum itu rekor terburuk Setan Merah adalah musim 2013/2014 dengan 64 poin. Musim itu tepat setelah MU tidak lagi dilatih Alex Ferguson.

Dengan kondisi mental yang tengah terpuruk saat ini, tidak terbayangkan bagaimana cara Man Utd bangkit bersaing dengan Man City serta Liverpool di musim depan.

Dalam 18 pertemuan masing-masing dengan Man City dan Liverpool sejak 2013/2014, rapor MU terbilang mengkhawatirkan. Hanya menang enam kali lawan Man City di Liga Inggris dan lima kali atas Liverpool.

Ditambah lagi kondisi internal atau ruang ganti pemain Man United juga panas, sedangkan Man City dan Liverpool sedang stabil dalam beberapa musim belakangan. Tanpa skuad yang harmonis, kemustahilan mengakhiri era Man City dan Liverpool akan nyata.

Kiper David de Gea yang berasal dari internal MU sendiri baru-baru ini terang-terangan mengatakan akan logis bagi Erik ten Hag membuat tim ini kembali kuat dalam beberapa musim ke depan, tidak musim depan.

Ten Hag memang tidak bicara soal waktu untuk mengakhiri dominasi The Citizens dan The Reds, tetapi upaya itu tidak boleh lama.

Dengan Man Utd yang pernah berjaya pada awal era Premier League, sudah selayaknya tempatnya adalah bersaing dalam gelar juara, bukan lagi membidik tiket Liga Champions.

Hanya saja bersaing dalam perebutan gelar juara dengan Man City dan Liverpool akan berat untuk Ten Hag pada musim depan dengan kondisi ‘Skuad Old Trafford’ yang porak-poranda dan banyak pemain akan hengkang.