in

Tekanan Angin yang Ideal untuk Berbagai Jenis Ban Motor

Ilustrasi ban motor. Foto: MotorPlus

Tekanan angin pada ban motor jangan pernah disepelekan. Karena bersentuhan langsung dengan aspal, ban dan kondisi tekanan angin di dalamnya punya peran vital.

Tekanan angin ban untuk ban motor matic, motor bebek dan motor sport tidak selalu sama. Berapa tekanan angin yang pas buat motor matic, motor bebek, dan motor sport?

Dikutip astramotor, ban menjadi salah satu komponen terpenting pada motor yang harus diperhatikan oleh setiap pengendara. Dikarenakan ketika bagian ini bermasalah, maka keselamatan pengguna bisa terancam.

Hal yang paling sering diabaikan adalah masalah tekanan angin ban, kebanyakan dari pengendara memilih membiarkannya kurang dari tekanan yang seharusnya dengan alasan lebih enak ketika melewati jalanan yang tidak rata.

Anggapan semacam ini salah, ketika pengendara mengalami kekurangan tekanan ban, bisa menjadikan kendaraan oleng ketika melewati jalan yang tidak rata sebelah.

Kalau melewati batas normal, alias memiliki tekanan ban yang berlebih malah bisa merusak ban motor, seperti terdapat benjolan pada ban hingga pecah. Nah untuk itu, disarankan pengendara melakukan pengecekan tekanan angin minimal 2 bulan sekali.

“Pengisian tekanan angin ban motor ini tidak harus dilakukan setiap hari, sebab kalau memang kondisi ban dan velg dalam keadaan baik, maka pengurangan tekanan anginnya akan sangat lambat. Jika demikian, waktu pemeriksaan tekanan ban paling ideal sekitar 2 bulan sekali,” tulis Astra Motor dalam web-nya.

“Akan tetapi kalau masih belum genap 2 bulan namun merasa kendali stir motor tidak nyaman, padahal kondisi jalan dan tekanan angin dari luar juga tidak terlalu besar, segera periksa tekanan angin ban motor Anda. Bisa jadi itu salah satu penyebabnya,” tambahnya.

Untuk tekanan angin ban motor ini sendiri tidaklah sembarangan, ada ukurannya masing-masing dan ini tergantung pada kendaraan yang digunakan serta tingkat kebutuhan dari pengendara.

Kalau motor tersebut digunakan untuk berboncengan, maka tekanan yang diberikan harus lebih besar. Namun kalau lebih sering digunakan untuk berkendara sendirian, sedikit lebih rendah agar makin nyaman dan gesit. Kemudian, untuk motor biasa dengan motor sport juga tidak sama, karena memang ukuran kendaraan yang sudah berbeda jauh.

Ada 2 jenis ban yang terpasang di motor, yakni ban depan dan belakang, masing-masing juga memiliki ukuran tekanan angin yang berbeda.

Pada umumnya, ukuran ban belakang lebih besar dikarenakan sebagai penggerak motor untuk percepatan, dan ketika ada muatan selalu bertumpu pada roda belakang.

Sedangkan untuk roda depan cenderung ke pengendali, sehingga tidak perlu ukuran ban dan tekanan angin yang besar agar stir bisa lebih mudah alias ringan untuk dikendalikan.

Rekomendasi Tekanan Angin Ban Berdasarkan Jenis Motor

  1. Tekanan Angin Ban Motor Matik

Untuk tekanan ban motor matic yang tidak memiliki beban terlalu berat, tekanan angin ban motor 28 – 30 psi saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan ban depan.

Untuk tekanan 28 psi lebih ditujukan untuk pengendara yang sering bepergian sendirian, sedangkan kalau dibuat berboncengan atau membawa beban berat, maka sangat disarankan untuk memberikan tekanan 30 psi saja supaya lebih nyaman.

Sedangkan untuk tekanan angin ban belakang ketika berkendara sendirian itu 31 psi saja sudah cukup, namun kalau untuk pembawaan berat atau berboncengan, lebih disarankan 33 psi saja. Ini bertujuan agar permukaan ban tidak terlalu banyak menempel pada permukaan aspal yang menyebabkan tarikan semakin berat.

  1. Tekanan Angin Ban Motor Bebek/Underbone

Untuk motor bebek sedikit berbeda lantaran beratnya yang sedikit lebih besar ketimbang Matic. Tekanan angin ban yang direkomendasikan untuk roda depan yakni 29 – 30 psi, sedangkan untuk roda belakang lebih disarankan untuk mengatur pada tekanan 31 – 33 psi, dengan ketentuan yang sama seperti motor matic tadi.

  1. Tekanan Angin Ban Motor sport

Tekanan angin ban untuk motor sport lebih besar lagi, dimana ini menyesuaikan dengan ukurannya. Ketika lebih sering dipakai berkendara sendirian bisa mengatur tekanannya pada 32 psi untuk ban depan, dan maksimal 34 psi ketika dipakai untuk muatan. Sedangkan ban belakang bisa mengatur tekanannya pada 39 – 41 psi.