Terwelu dan kelinci merupakan hewan yang mirip satu sama lain. Terlebih, keduanya memiliki telinga yang sama jika dilihat secara sekilas.
Meskipun bentuk fisiknya hampir sama, terwelu dan kelinci merupakan spesies yang berbeda. Terwelu banyak tersebar di daratan Eropa sebagai binatang liar. Terwelu sering diburu untuk diambil dagingnya. Tubuh terwelu sendiri cukup besar dan berat.
Dikutip dari buku Kelinci Potong dan Hias karya B. Sarwono, panjang badan terwelu dewasa lebih besar daripada kelinci dan mencapai 50 cm hingga 70 cm. Punggungnya lentur melengkung dengan bagian samping yang agak rata.
Kepala terwelu kecil dan memiliki kumis yang panjang, sedangkan daun telinganya jika ditarik ke depan akan melebihi ujung hidungnya.
Selain itu, kaki depan terwelu cenderung kecil, berjari dan berkuku lima. Kaki belakang terwelu sangat kuat dan memungkinkan mereka meloncat dengan kecepatan hingga 80 km/jam.
Berbeda dengan kelinci yang memiliki kaki mungil dan tidak dapat meloncat tinggi. Selain itu, daun telinga kelinci tidak sepanjang milik terwelu.
Bulu terwelu ada yang panjang dan pendek. Biasanya, terwelu bersarang di atas tanah dan berkembangbiak tiga sampai empat kali dalam setahun.
Terwelu melahirkan dua hingga empat ekor anak dengan masa hamil 40 sampai 50 hari. Anak terwelu sudah berbulu dan membuka mata saat lahir.
Lain halnya dengan kelinci. Kelinci memiliki masa hamil sekitar 30 hari dan dapat melahirkan lima hingga enam ekor anak.
Saat anak kelinci lahir, badannya tidak berbulu dan matanya masih menutup. Biasanya anak kelinci dilahirkan dalam lubang di bawah tanah.
Makanan terwelu dengan kelinci juga berbeda. Keduanya memang sama sama memakan tumbuhan, namun terwelu lebih menyukai tumbuhan dengan jenis tertentu seperti rumput, tunas bunga serta batang kayu.
Berbeda dengan kelinci yang gemar memakan sayuran seperti wortel. Kelinci juga tidak memakan batang kayu ataupun tunas bunga seperti terwelu.