in

Mau Tinggal di Mars? Mesti Jadi Bagian dari Cyborg

Cyborg. Foto: DC Fandom

Gagasan hidup di Mars makin santer terdengar seiring makin canggihnya teknologi penerbangan luar angkasa. NASA dan SpaceX bahkan secara serius mempertimbangkannya sebagai sebuah kemungkinan.

Namun ada banyak tantangan untuk mewujudkannya, mulai dari bagaimana membangun pesawat ruang angkasa mandiri yang dapat membawa kru dengan aman, menemukan cara untuk melindungi astronaut dari radiasi Matahari dan kosmik yang berbahaya, belum lagi memungkinkan mereka untuk hidup dalam gayaberat mikro di planet tanpa atmosfer.

Lord Martin Rees, salah satu astronom terkemuka di Amerika Serikat, mengklaim bahwa solusi yang jelas untuk beberapa masalah ini adalah membuat penjelajah masa depan menjadi bagian dari cyborg.

“Para penjelajah pemberani di Mars ini akan keluar dari cengkeraman regulator dan mereka akan bisa memodifikasi diri mereka sendiri karena manusia sulit beradaptasi dengan Mars,” ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.

Menurutnya, orang-orang yang nanti pergi ke Mars, akan menggunakan semua teknik ini untuk menyesuaikan diri. Dalam satu atau dua generasi, mereka bisa menjadi spesies manusia yang sangat berbeda.

“Kami tidak tahu campuran apa yang akan dibuat dari kombinasi daging, darah, dan elektronik. Tetapi jika mereka menjadi setengah robot, tentu saja mereka bisa mendekati keabadian. Mereka akan mampu melakukan perjalanan antarbintang yang sangat panjang, berhibernasi selama ribuan tahun,” kata Rees.

Jadi, apakah orang Mars di masa depan benar-benar perlu menjadi cyborg? Secara keseluruhan, tinggal di Mars kemungkinan akan lebih mudah bagi cyborg yang memiliki adaptasi yang membuat mereka cocok dengan kondisi keras di Planet Merah.

Namun, Profesor Andrew Coates, seorang Profesor Fisika, Wakil Direktur (Tata Surya) di Laboratorium Sains Luar Angkasa Mullard di UCL, menjelaskan bahwa meskipun mungkin mengubah penjajah menjadi cyborg, pertama-tama kita harus fokus pada yang lebih besar, salah satunya pertanyaan “Apakah ada kehidupan di Mars?”.

“Pada akhirnya mungkin kita dapat mengembangkan robot yang cukup pintar yang dapat membuat keputusan di tempat. Dalam waktu dekat lebih baik melakukan eksplorasi robotik untuk saat ini dan menunggu sampai kita mengetahui jawaban atas pertanyaan kehidupan sebelum mengirim manusia ke Mars,” tutupnya.