in

Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan GERD dan Maag

Ilustrasi sakit perut. Foto: Shutterstock

Tak sedikit orang yang mengira GERD dan Maag merupakan hal yang sama. Hal ini karena keduanya memiliki gejala serangan pada lambung. Padahal, faktanya, keduanya sangat berbeda.

Secara umum, maag adalah kondisi yang menandakan ada masalah di lambung. Sementara GERD, kondisi yang lebih serius. GERD atau g

reflux disease merupakan kondisi ketika asam lambung naik dari perut menuju kerongkongan (refluks asam), yang disebabkan oleh katup yang melemah di bagian bawah kerongkongan.

Menurut American College of Gastroenterology, GERD adalah refluks asam yang terjadi dua kali atau lebih dalam seminggu. Orang yang memiliki maag pun dapat mengalami GERD, yang bergejala serupa, yakni rasa terbakar di dada dan seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan.

Adapun gejala GERD lain bisa berupa batuk kering dan kesulitan menelan. Diagnosis kondisi ini harus dilakukan oleh dokter atau ahli gastroenterologi dengan mengevaluasi frekuensi dan tingkat keparahan gejala.

Maag merupakan gangguan pada organ lambung ditandai dengan rasa nyeri atau terbakar di ulu hati, rasa penuh atau tidak nyaman setelah makan, dan cepat kenyang. Kondisi ini cukup umum dialami banyak orang. Menurut National Institutes of Health, lebih dari 60 juta orang di Amerika Serikat mengalami maag setidaknya sebulan sekali.

Maag terbagi jadi dua, yaitu dispepsia fungsional dan dispepsia organik (struktural). Dispepsia fungsional adalah sindroma atau sekumpulan gejala nyeri setelah makan yang dirasakan di ulu hati, walau pada pemeriksaan endoskopi tak ditemukan perubahan struktur atau kerusakan mukosa lambung.

Sedangkan dalam dispepsia organik, gejala yang timbul disertai dengan perubahan struktur gaster. Kelainan struktur gaster ini terbagi jadi tiga, yakni peptic ulcer disease atau tukak peptik, yaitu kerobekan pada permukaan mukosa lambung, biasanya disebabkan karena penggunaan NSAID, obat-obatan steroid, dan infeksi bakteri H.pylori.

Perbedaan GERD dan Maag

Menurut penjelasan dr. Johan Hamik, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospitals Purwakarta, GERD disebabkan oleh paparan asam lambung yang berulang-ulang ke esofagus atau kerongkongan, mengakibatkan erosi pada mukosa esofagus, juga katup esofagus yang melemah sehingga asam lambung yang harusnya tidak naik ke atas jadi melewati katup esofagus dan akhirnya mengiritasi dinding esofagus. Sedangkan pada maag, yang teriritasi adalah dinding lambung.